6 : Have a Faith

1.9K 231 151
                                    

🔞 Nananinunya Jongsang bisa di skip aja ya, dikit kok 🔞

•••

Ketika kedua orang tua ini sampe di rumah, yang mereka liat teras rumah mereka udah berantakan banget. Ada tiga orang yang tidur di situ, salah satunya Jongho, sisanya mereka gak kenal.

"Bangunin Joong , suruh tidur di dalem aja kasian," Kata Seonghwa, dia buru-buru buka pintu rumahnya dan masuk ke dalam. Ini anaknya cuma ada satu, dua lagi ilang. "Anak kita dua lagi gak ada Joong! salah kamu,"

"Yatuhan Mars, anak kita udah gede. Gak mungkin hilang,"

Hongjoong goyangin tubuh Jongho. "Jong, bangun, ajak temen-temennya pindah ke dalem. Kesian kedinginan," dan untungnya Jongho tuh gak susah kalo dibangunin, dia pun langsung bangun.

"Dari mana aja?"

"Dari luar kota sama Mommy, maaf ya. Kita naroh kunci duplikat dibawah pot, tapi lupa ngabarin kalian,"

Jongho cuma ngangguk, besok lagi debatnya lah sekarang dia ngantuk. San sama Mingi juga udah pada pules, capek mabar semalem. "Wuyo sama Adek di rumah Mingi, bangunin jangan?"

"Bangunin, kan besok sekolah takutnya pada telat. Apalagi si Wuyo, gak bakal bangun kalo gak dibangunin Mommy,"

Jongho ngusap wajahnya dan beranjak buat menuju ke rumah disebrangnya. Pas buka pintu, Jongho udah liat mereka pada tidur diruang tengah. Wooyoung sama Yunho tidur di depan tv pelukan, Haruto tidur di sisi lain sendirian dan Yeosang di atas sofa.
Dan mata Jongho tertuju ke Yeosang, dia tidurnya berantakan, selimutnya nyangkut di kaki. Leher sama dadanya agak kebuka, menampilkan kissmark yang sempet Jongho bikin.

Dengan inisiatif seorang lelaki, Jongho mengesampingkan dulu rasa marahnya ke Yeosang, dia selimutin Yeosang sampe ke lehernya dan di tatapnya wajah Yeosang lekat-lekat. Jongho punya pertanyaan dalam hatinya, kenapa harus Yeosang? Kenapa cuma Yeosang? Kenapa harus milik orang lain? Masa iya setelah bertahun-tahun, dirinya gak bisa mencintai orang lain selain Yeosang.

"Eunghh, Jongho," Panggil Yeosang dengan suara paraunya.

"Apa?" Tangan Jongho tergerak buat ngelus pipi putih Yeosang. "Tidur lagi,"

Yeosang menggeleng pelan. "Laper banget,"

Jongho maklum sih kalo Yeosang bilang laper, anak ini pasti belum makan dari kemaren sore. Disaat yang lain pada makan, Yeosang sibuk nemenin Haruto belajar.

"Pengen makan apa?" Tanya Jongho.

"Sate ayam sama nasi,"

"Tunggu di sini, gue bangunin Wuyo sama Adek dulu. Kalo suara motor gue udah kedengeran, lo keluar,"

Jongho pun gerak buat bangunin Haruto dulu, untungnya Haruto juga bukan orang yang susah dibangunin. "Tidur di rumah, besok sekolah," Kata Jongho. Haruto nurut, dia ngambil barang-barangnya dan jalan dengan tenang.

Kalo Wooyoung gak dibangunin, langsung Jongho gendong aja didepan kaya koala. Wooyoung cuma ngulet dikit dan melukin leher Jongho. Jonghonya males ada drama sama Wooyoung, jadi langsung angkut aja.

"Gak mau bangun dia?" Tanya Hongjoong waktu Jongho sampe di depan pintu rumah. "Tidurin di kamar Daddy aja, kasian kamu mesti bawa naik ke atas,"

"Daddy aja lah nih," Jongho mindahin Wooyoung ke Hongjoong. "Aku mau keluar dulu, ke warung sate,"

"Besok sekolah Jongho, mending tidur. Di dapur kan masih banyak makanan kalo laper,"

"Bentar kok Dad,"

"Yaudah tapi ini temen kamu disuruh masuk dulu atuh kasian masa ngemper gini tidurnya,"

Jongho ngelirik kebawah, males banget sebenernya. "Ini San sama Mingi, biarin aja Dad. Ntar pindah sendiri,"

530 BackwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang