Aku pen ceritain dulu kekeluargaannya. Nanti baru kapal-kapalnya, chapter depan ya.
•••
Kalau dipikir-pikir, sejak pertemuannya dengan Seonghwa dulu, Hongjoong merasa kalo hidupnya baik-baik aja. Meskipun banyak jatuh bangunnya dan harus lewat masa sulit dulu, tapi pada akhirnya Hongjoong bisa berbaring di atas ranjang dengan Seonghwa disampingnya. Istirahat dengan nyaman dengan usapan lembut tangan Seonghwa. Hongjoong makin tua sekarang, usianya udah masuk angka 36 di tahun ini. Yang Hongjoong butuhkan cuma makan enak, istirahat di rumah, dan liat anak-anaknya tumbuh dewasa.
"Mars, wajah kamu kok gini-gini aja," Ucap Hongjoong. Malam ini mereka punya banyak waktu hening time kaya gini, Hongjoong mandangin wajah Seonghwa, tangannya terulur buat ngelus kulit halus di wajah istrinya. "Aku bingung, dari kita SMA sampe sekarang punya anak yang udah pada besar, kamu tetep kaya gini,"
"Kamu mau wajah aku berubah jadi apa Joong? Berharap aku berubah jadi Miyabi kah?"
Hongjoong ketawa kecil. "Bukan gitu maksudnya sayang. Kamu cantik, cantik banget. Padahal aku tau kamu sering banget stress ngurus aku, Wuyo, Jongho dan Adek. Kamu keliatan seusia Yeosang dan Wuyo sekarang, i'm so lucky to have you Mars," Kalimat Hongjoong di akhiri dengan kecupan di hidung dan bibir Seonghwa.
"Aku pernah gila satu kali, dan gak akan pernah gila lagi. Tapi disamping itu aku punya dua hal rutin yang sering aku lakuin buat menjaga penampilan aku,"
"Apa tuh? Kamu ngabisin puluhan juta buat sekali perawatan, ya wajar lah sebenernya,"
Seonghwa menggelengkan kepalanya. "Bukan, tapi gak salah juga. Pertama, aku gak pernah skip treatment. Kedua, aku sering kan maskeran pake sperma kamu,"
"Kim Seonghwa, mulutnya heh, cium nih," Hongjoong tuh meskipun paling sering minta jatah, tapi jujurly masih malu aja kalo Seonghwa udah frontal begini.
"Jangan pura-pura gak sadar gitu, kamu tau aku sering maskeran 25 menit pake itu Joong!"
"Ya kan aku kira kamu emang dasarnya nakal aja, pake segala cairan kek gitu diolesin ke muka. Gak kepikiran itu bagian dari cara kamu biar glowing,"
Seonghwa meluk Hongjoong, masuk ke dalam dekapan suaminya. "Seenggaknya kalo aku gak bisa jadi perempuan, aku harus menjaga penampilan biar bisa jadi standar tertinggi tipe kamu Joong,"
Hongjoong kembali di tikam rasa bersalahnya. Hongjoong mulai paham setelah bertahun-tahun berumah tangga sama Seonghwa, istrinya bukan berubah, tapi cuma berusaha buat selalu tangguh dan kuat buat melindungi dirinya sendiri. Disaat kaya gini, Hongjoong bisa lihat Seonghwa yang dulu di dalam diri Seonghwa yang sekarang. Seonghwanya yang lembut, cengeng, penuh perhatian dan punya jiwa keibuan. Gak ada satupun hal yang mati dari diri Seonghwa, gak ada.
"Aku gak pernah serius waktu aku bilang aku cuma suka perempuan. Aku suka kamu Mars, aku cinta kamu, aku sayang kamu. Dan mulai sekarang kamu gak perlu lagi kerja keras buat menjaga penampilan kamu. Udah cukup trauma yang aku tinggalkan buat kamu sampe kamu kaya gini. Percaya ya?" Hongjoong berbicara dengan lembut dengan tangan yang menggenggam tangan Seonghwa.
"Semua yang aku lakukan udah jadi hal yang harus dibiasakan. Gapapa kok, aku suka kerja, suka beli dan pake barang mewah, suka minum champagne, suka perawatan. Aku suka semuanya. Aku mau bales titik tersakit aku dengan hidup sama kamu sambil ngabisin uang kamu," Balas Seonghwa.
Hongjoong ketawa dan meluk Seonghwa makin erat, gemes aja gitu sama istrinya ini. "Dulu kita hemat banget ya, aku harus nabung berbulan-bulan cuma buat bawa kamu ke game center. Sekarang aku lega aja, bisa beliin apapun yang kamu mau. Meskipun aku tau kamu bisa beli semuanya sendiri, tapi aku tetep mau kamu abisin uang aku. Oke Mommy?"
KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
FanfictionThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...