"Yang kek gitu lo jadiin selingkuhan? Naon nu di rasa?"
Jongho cuma bisa ketawa kecil denger kejulitan seorang Hwang Hyunjin, temen satu bengkelnya. Siang ini tiba-tiba Chae dateng ke bengkel, bawa sebungkus nasi padang buat Jongho makan siang. Jongho juga gak ngerti, setelah sekian lama Chae hilang eh sekarang tiba-tiba muncul kembali ngasih banyak perhatian.
"Hati-hati, dia balik mungkin karena lo udah pake Tracer lagi," Bisik Hyunjin sambil nepuk pundak Jongho. Jongho ngangguk paham dan kembali fokus ke pekerjaannya tanpa mau peduliin Chae.
"Jong-"
"Chae, mending lo pulang aja. Ngapain juga sia-sia duduk di sana? Gue kerja sampe malem," Ujar Jongho sebelum Chae menyelesaikan kalimatnya. "Gue udah bawa nasi, dibekelin Yeosang,"
"Udah baikan sama Yeosang? Oke aku pulang, tapi nanti malem bisa kan ke GH Club? Seneng-seneng aja,"
Jongho jelas menolak. "Gue biasanya langsung tidur abis kerja, buang-buang uang dan tenaga aja main ke Club,"
"Kalo ke Circuit?" Chae megang lengan Jongho, dan jujur aja itu bikin Jongho risih karena lagi kerja menggarap satu motor yang kerusakannya lumayan parah.
"Kalo mau pergi silahkan, kalo gak mau pergi mending duduk aja di kursi tunggu Chae," Ucap Jongho.
Chae mengedikan bahunya dan duduk di kursi tunggu sesuai perintah Jongho. Chae gak akan nyerah kan sampe Jongho kembali ngasih perhatiannya. "Aku tunggu di sini sampe kamu selesai, nanti kita makan siang bareng,"
Jongho gak jawab apapun. Dilihat-lihat Chae emang cantik, fashion nya serasi dengan wajah cantiknya. Tapi kali ini Jongho bisa lebih paham lagi, semua itu gak menjamin apapun selain bencana. Perempuan kaya Chae, biasanya cuma punya tampang aja.
"Gak mau pergi dia?" Tanya Hyunjin sambil ngasih sisa kompomen yang dibutuhin Jongho.
Jongho menggeleng. "Kita liat sejauh apa dia tahan duduk di sana," Jawabnya.
Gak lama kemudian sebuah mobil tesla parkir tepat di depan bengkel mereka, Jongho sih tau siapa orang di dalam Tesla itu. Yang kaget tuh Hyunjin, bisa-bisanya ada mobil masuk disaat yang di perbaiki di sini tuh cuma motor aja sebenernya.
"Songong banget Tesla parkir sembarangan di sini, mana miring,"
Jongho cuma bisa ketawa pelan. "Itu ibu gue,"
"Y- ya, gue lupa kalo lo keturunan sultan andara," Hyunjin ketawa canggung, dilihatnya seorang perempuan turun dengan seorang gadis kecil. Sama-sama cantik, sama-sama berkelas. "Enak ya, seharian ini lo disamperin tiga cewe cantik,"
Sejak turun aja Jiyeon udah melemparkan tatapan gak sukanya ke Chae karena Jiyeon sangat tau wujud perempuan ini, wujud perusak rumah tangga anaknya yang gak tau diri. Jiyeon juga udah mikir negatif, mengira kalo Jongho kembali punya hubungan sama Chae. Tatapan Chae ke Jiyeon juga kurang bersahabat , mereka saling tatap untuk beberapa saat.
"Ngapain liatin saya kaya gitu? Ngapain juga kamu di sini?" Jiyeon langsung melemparkan pertanyaan dengan nada sinisnya ke Chae.
Chae kebingungan. "Situ siapa nanya-nanya kaya gitu? Suka-suka saya dong, pacar saya di sini kok,"
Jiyeon natap penampilan Chae dari atas sampai bawah. "Gak ada yang salah dalam diri kamu selain hati kamu," Ucapnya.
"Maksudnya apa ya?"
"Sadar diri, sadar fungsi, sadar posisi," Lanjut Jiyeon.
"Shine," Panggil Jongho setelah bersihin tangannya yang semula kotor.
"Kakak!" Shine memekik seneng dan menghambur melukin Kakaknya, meskipun kotor tapi Shine tetep seneng melukin Jongho. "Shine sama Kak Yeo buatin dessert buat Kakak,"
KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
FanfictionThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...