16 : A Mess

1.8K 223 98
                                    

Pagi ini di awali dengan tragedi yang cukup parah. Mobil yang dikendarai Seonghwa ditabrak cukup keras dari belakang sampe Seonghwa hilang kendali dan nabrak trotoar. Kepala Seonghwa membentur stir kemudi, kaca bagian depan pecah seketika dan pecahan kacanya mengenai bagian pipi dan leher Seonghwa. Disampingnya ada Jongho, untungnya tangan Seonghwa reflek nahan dada Jongho. Jongho cuma terluka sedikit karena pecahan kaca.

Niatnya pagi ini Seonghwa mau bawa Ayah cuci darah lagi sekalian bawa Jongho control karena benang jahitnya ada yang lepas, dimainin mulu sama Wooyoung. Dikursi belakang juga ada Ayah sama Jeonghan, untungnya Jeonghan sigap nahan Ayah.

"Kak, Ayah gapapa? Kak Jongho jangan gerak, banyak kaca," Seonghwa nahan Jongho karena dipaha Jongho juga banyak pecahan kaca sedangkan Jongho cuma koloran doang.

"Ayah Gapapa," Jawab Ayah dari belakang. "Seonghwa, kamu itu yang parah. Han, panggil ambulance aja,"

Jeonghan ngangguk dan nurutin perintah Ayah buat manggil bala bantuan. Ini jalanan tol karena tadinya Seonghwa mau bawa Ayah cuci darah ke rumah sakit yang bagus yang ada di kota tetangga. Kendaraan juga gak ada yang berhenti buat nolongin mereka. Jalur cepet sih.

Seonghwa nengok kebelakang, dilihatnya mobil dibelakang hampir berlalu pergi. Posisinya mobil Seonghwa keluar jalur dan mobil yang nabrak ada di belakang, masih dijalur yang benar. Untungnya tuh gak ada mobil dari lawan arah, kalo ada tuh, gak tau lagi nasib mereka gimana.

"Mom, parah sih ini. Aku hubungin Daddy," Jongho juga panik, dia liat Seonghwa udah berdarah-darah sedangkan dirinya sendiri gak bisa gerak, banyak kaca takut makin luka.

Seonghwa menggeleng sambil senyum. "Mommy gapapa Kak. Sebentar ya," Seonghwa buka pintu mobilnya dan dengan penuh kemarahan, dia jalan nyebrang jalan buat nyamperin mobil biang keroknya. Seonghwa sedikit lari, ngambil batu dan lemparin batu itu ke kaca mobil si pelaku ketika si pelaku hendak melajukan mobilnya. "TURUN!" Teriak Seonghwa.

Seonghwa gak tau siapa pengemudinya, tapi dia teriak ketika mobilnya Seonghwa lemparin batu. Dan itu perempuan. Seonghwa ngetok pintu mobil itu dengan kasar. "Turun atau saya bakar mobil kamu!"

Si pengemudi gak juga buka pintunya, Seonghwa pun nunjukin pematik apinya dan hampir aja bakar mobil itu. Dengan santianya Seonghwa ngusap darah yang ngalir lewat matanya.

"Saya gak main-main, turun atau saya bakar sekarang!"

Pintu dengan kaca film itu terbuka, menampilkan seorang perempuan yang sangat dikenal Seonghwa. Itu bikin Seonghwa ketawa keras, lucu aja gitu. "Gak bosen apa nyelakain orang? Di dalem mobil tuh bukan cuma aku, tapi ada anak kamu juga,"

"Hwa, demi tuhan aku gak sengaja,"

"Gak sengaja macam apa sih Mba? Jelas-jelas ini rencana! Aku liat mobil ini ngikutin aku dari pintu masuk komplek,"

Iya, itu Miyeon. "Aku beneran gak sengaja. Kalo gak ada yang luka parah yaudah sih, katanya crazy rich, mobil rusak gitu doang marah-marah,"

"Ini bukan tentang mobil. Niat kamu nya udah jelek, di dalem ada Jongho ada Ayah, punya otak meskipun sekecil puting harusnya bisa mikir dong meskipun sedikit!" Ya maaf kalo Seonghwa frontal, masalahnya dia udah emosi banget. Dia lagi bawa Jongho, Ayah, Jeonghan, dan Miyeon bener-bener membahayakan.

Miyeon ketawa remeh. "Tuh liat, kaca mobil aku juga kamu rusak. Ganti rugi sekarang, ini mobil rental,"

"Ada gila-gilanya ya,"

"Aku gak sengaja nabrak kamu, tapi kamu sengaja rusakin mobil ini. Hubungi Hongjoong dan suruh dia bayar ganti ruginya," miyeon nepuk-nepuk tasnya, sengaja pamer ke Seonghwa.

530 BackwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang