34 : When the loser meet the flower

1.7K 224 87
                                    

•••

Kembali ke perusahaan, akhirnya. Setelah banyak banget yang mereka lewati, dari mulai problem ringan sampe problem berat. Wooyoung udah bisa rawat jalan di rumah dan dirawat Jeonghan  karena Seonghwa dan Hongjoong harus comeback ke realita pekerjaan. Yeosang juga udah kembali ke rumah mereka, udah sah sama Jongho meskipun cuma akad tanpa syukuran dan resepsi. Bukannya gak mau ada acara, tapi nanggung, ditunda aja sampe lulus. Di dulukan akad dulu buat sekarang.

Seonghwa kembali dengan tittlenya sebagai fashionista, duduk sambil memgistirahatkan pikirannya di sofa ruang kerja Hongjoong. Tapi anehnya, meskipun udah sibuk kerja, shopping dan kegiatan lainnya. Tetep aja, pikirannya melayang ke anak-anak.

"Ternyata bener ya, sesibuk apapun schedule aku sebagai pekerja, gak menutup fakta kalo aku ini seorang ibu. Joong, aku mikirin anak-anak terus loh,"

Hongjoong nutup laptop dan berkasnya, ngambil sebotol champagne di lemari pendingin dan nempelin bootl dingin itu di pipi Seonghwa. "Minum dulu Mars, rasanya udah lama gak berbuat dosa kaya gini. Tapi gapapa, minum aja biar kamu tenang. Baru ceritain apa isi pikiran kamu," Ujarnya.

Gak tanggung-tanggung, Seonghwa langsung neguk champagne itu dari botolnya langsung, kesukaannya kok. Helaan nafasnya terdengar kasar, menandakan kalo Seonghwa udah bener-bener capek banget. Tapi akhirnya bisa istirahat juga setelah menyelesaikan semua rangkaian kesulitan, kesedihan, duka dan segala macem antek-anteknya.

"Kak Wuyo cerita sama aku, dia dilamar San,"

"Terus?" Jujur Hongjoong juga kaget, tapi masih berusaha buat kalem dan keren. "Wuyo mengiyakan? Atau menolak?"

"Kak Wuyo belum kasih jawaban dan aku suruh dia tolak dulu, sampaikan ke San suruh tunggu dulu. Mereka masih muda dan gak seharusnya terburu-buru menikah. I mean, Joong, Kak Wuyo dan San harus menikmati masa muda dulu,"

"Kalo Wuyo nanya gimana sama Jongho, Yeosang, San dan Mingi? Mereka bisa menikah muda,"

Seonghwa ngangguk.  "Kak Wuyo emang nanyain soal itu. Aku kasih pengertian, Kak Jongho dan Yeosang harus nikah karena mereka kecelakaan. Sedangkan Mingi dan Yunho menikah karena Yunho gak punya keluarga dan Mingi mau bertanggung jawab atas kehidupan Yunho. Nah Kak Wuyo baik-baik aja dia juga punya keluarga, jadi lebih baik buat sama-sama menyelesaikan dulu  pendidikan sebelum masuk ke jenjang pernikahan. Kak Wuyo setuju dan dia mau menyampaikan itu  ke San nanti,"

Hongjoong mengulum senyumannya, bangga banget sama Seonghwa. "Kamu itu istri dan ibu yang smart, Mars. Thankyou, selain menyelamatkan keluarga kita, kamu juga udah mendidik anak-anak dengan baik," Hongjoong ngasih kecupan di bibir Seonghwa.

"Joong, aku butuh lunch yang agak mewah,"

"Boleh, anything for you Mars. Kamu udah capek banget, kamu emang butuh healing yang sedikit mewah. Mau kemana hm?"

Seonghwa mikir sebentar, mikirin dimana kiranya dia mau lunch sekarang. "House Of Yuen? Iya, aku mau itu Joong,"

"Itu gak cukup mewah buat kamu Mars, tapi okelah, ayo?" Hongjoong genggam tangan istrinya, gak lupa dikecup dulu punggung tangannya sebelum mereka beranjak buat pergi makan siang. "Foya-foya dulu ya sebelum balik ke realita. Balik ke rumah ntar makan nya sambel lagi sama ayam balado,"

Emang iya sih, Seonghwa aja gak tau kapan terakhir kali ngedate sama Hongjoong kaya gini.

Setelah keluar dari ruangan dan pintunya kembali tertutup, tiba-tiba Umji berdiri dihadapan mereka tanpa rasa malu. Bikin Seonghwa jengah dan pengen ngacak-ngacak wajah Umji.

"Ruangan Divisi kamu sama ruangan suami saya tuh jauh, tugas kamu gak ada yang berkaitan langsung sama Pak Direktur ini. So, tujuan kamu apa?" Tanya Seonghwa dengan nada yang sinis.

530 BackwardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang