Thank you for everything, I am very grateful for having you all 💖🌟🌻
••••
Hari ini Om Juyeon sibuk dan ngundur jadwalnya buat ke hutan sama Yunho. Kabar itu bikin Mingi dan San kesel, pasalnya mereka udah janjian mau nyebat dan segala macam perbuatan dosa. Tapi gagal dan malah dapet tugas baru dari Yunho, iya, tugasnya adalah membawa main kawanan reptil punya Yunho. Biar gak stress katanya.
"Yunoooo, Opet kok larinya cepet!" Wooyoung teriak-teriak sambil megangin tali yang mengikat leher biawak gedenya Yunho. Dibelakangnya Yunho juga lagi nuntun landak, ada Mingi sama San juga yang bawa anakan biawak. Kalo Yeosang sih tugasnya cuma bawa akuarium berisi salamander yang banyak banget.
"Kasih ke San ajaa, itu tenaga opet lebih gede dari pada tenaga kamu Bayiik," Jawab Yunho.
"Peliharaan sama yang melihara gak ada bedanya, lincah semua yah bestie," Sahut Mingi sambil merangkul bahu pacarnya. "Berapa jauh lagi kita harus bawa main anak-anak kamu Ay? Aku laper, mungkin masakan Mommy Hwa juga udah pada dingin,"
Hari ini semuanya mau makan bareng dirumah Wooyoung sambil Seonghwa bagi-bagi uang. Syukuran, soalnya keberuntungan dan rezeki lagi banyak buat keluarganya.
"Dua keliling lagi deh, mereka udah masih stress katanya," Jawab Yunho.
"Kata siapa mereka bilang begitu? Kaya yang ngerti bahasa hewan aja kamu meh Ay,"
"Oh jadi kamu mau kita batal nikah?" Yunho ngambek, Mingi ketar-ketir.
"Gak begitu sayangku, serius. Yaudah maaf deh,"
Begitulah, pagi ini seru banget, main bareng lagi meskipun tanpa Jongho karena Jongho jalannya di seret belum bisa dibawa main. Wooyoung lebih ceria sih meskipun tubuhnya oleng terus dibawa lari sama Opet. Dengan happy kiyowonya, Wooyoung melantunkan sebuah lagu. "Dulu kita sahabat~"
"Berteman bagai bangsat, berharap jadi kupu-kupu," San melanjutkan yang langsung dapet jitakan sayang dari Yeosang.
"Nyanyi yang bener Saann," Tegur Yeosang.
"Tau nih, mau digigit sama Opet? Iyaa? Sini," Wooyoung ikut ngasih sentilan di dahi San. "Bangsat-bangsat, kaya si Jongho waktu dibatam. Tukang pecel dia katain bangsat coba,"
"Apa salah tukang pecel cil?" Tanya Mingi.
Wuyo mengedikan bahunya. "Warungnya ada tulisan pecel sunda, tapi yang dijual kawa-kawa. Pas aku masuk buat beli, tukang pecelnya dikatain bangsat sama Jongho,"
"Jangan ditiru dong, kecuali dalam keadaan tertentu," Kata San sambil mainin rambut lembut Wooyoung. "Tapi gue juga kalo ada diposisi Jongho bakal bilang hal yang sama sih, emang agak lain itu yang jualan,"
"Jongho say kawa-kawa cuma boleh diminum sama orang yang udah pacaran. Siapa di sini yang udah punya pacar?" Tanya Wooyoung, dia berbalik, jalan mundur buat liatin temen-temennya.
Tapi tiba-tiba Wooyoung memekik, untung San sigap nahan tubuh Wooyoung sebelum Wooyoung kejengkang karena tiba-tiba Opet lari. Buat San yang emosian, pengen rasa San mukulin Opet. Tapi San sadar, Yunho lebih bahaya.
"Udah sini gantian ah, capek banget liatnya," San ngasih tali miliknya sedangkan San ngambil tali punya Wooyoung dan ngambil alih Opet.
"Bayiikk gapapa? Biar aku pukul Opetnya," Yunho mukul kepala Opet. "Bandel banget ya kamu! Jangan masuk rumah kalo masih mau bandel, Sana nginep aja dirumah San ya," Omel Yunho.
San dan Mingi saling tatap. "Pacar lo tuh Gi, bacain doa tidur," Bisiknya yang langsung dipelototin Mingi.
"Hey jawab dulu! Siapa di sini yang udah punya pacar?" Tanya Wooyoung lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
Fiksi PenggemarThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...