"Daddy, Wuyo gak mimpi kan? Ini hari apa?" Wooyoung liat tanggal dan hari di ponselnya, hari selasa. Tapi Wooyoung bener-bemer dibuat keheranan setelah melihat jam. "Daddy gak kerja?" Tanya dia.
Hongjoong dibelakangnya cuma bisa terkekeh pelan sambil ngusak surai hitam putra sulungnya. "Daddy berangkat nanti agak siang terus pulang sore. Kenapa? Udah yuk turun, sarapan dulu,"
Jam menunjukan pukul delapan pagi, Wooyoung bingung aja. Daddynya yang biasa berangkat terburu-buru jam tujuh pagi sekarang ada disampingnya. Mommy Hwa yang biasanya sibuk kerja sekarang masih dengan santainya nyiapin makanan di meja makan. Jongho yang udah lama pergi sekarang duduk dimeja makan sambil mainin anak singa peliharaan Wooyoung, juga ada Haruto yang lagi mainin gitar di iringi suara nyanyian Mommy Hwa. Wooyoung bertanya-tanya, ini ada apa?
"Biasanya Mommy buru-buru nyiapin sarapan pagi banget. Emang Mommy gak kerja Dad?" Tanya Wooyoung lagi. "Terus Jongho, ikut sarapan di sini ya Dad?"
Wooyoung sedih sebenernya setelah kepergian Jongho, tapi kemudian dia mulai menerima karena ditekan keadaan, lama-kelamaan jadi terbiasa dan rasa sedihnya bisa berkurang.
"Mommy berhenti kerja, dan Jongho kembali tinggal di sini sama kita," Jawab Hongjoong langsung ke garis besarnya. "Mulai sekarang yang kerja cuma Daddy. Jadi Wuyo harus lebih nurut sama Mommy Hwa, ya?"
Wooyoung tersentak, matanya berbinar, nyoba nyari kebohongan dari mata Daddynya. "Wuyo gak salah denger kan? Jadi Mommy dirumah terus? Jongho juga tinggal di sini lagi sama Wuyo?"
Hongjoong ngangguk. Beberapa detik kemudian dia dapet pelukan erat dari Wooyoung. Gak tau seberapa besar rasa seneng Wooyoung saat ini, pokonya seneng banget. Udah lama Wooyoung gak ngerasain suasana kaya gini di rumahnya. Padahal Wooyoung baru aja punya niat buat nangis dulu biar Jongho pulang.
"DADDY BAU KELAPA!" Pekik Wooyoung dan sontak lepasin pelukannya dari pelukan Hongjoong.
Hongjoong ketawa puas, dia sengaja pake parfume coconut biar terhindar dari Wooyoung soalnya Wooyoung anti sama aroma kelapa. "Sengaja dong, biar gak ketempelan Wuyo," Jawabnya.
"Mommyy, Wuyo dinakalin Daddy!" Teriak Wooyoung sambil turun buat nyamperin Seonghwa, Jongho dan Haruto. Sampe sana Wooyoung langsung duduk dipaha Jongho dan melukin Jongho erat banget. "Rinduuu,"
Jongho melukin Wooyoung juga sambil di tepuk-tepukin punggungnya. "Duduk yang bener, makan dulu,"
"Di apain sama Daddy?" Tanya Seonghwa.
"Katanya gak mau ketempelan Wuyo makanya pake coconut, gak like banget kaya santan cair,"
Hongjoong dateng dan langsung ngambil posisi duduk mepet ke Haruto, mengabaikan Wooyoung dan fokus merhatiin gerak jari anak bungsunya di senar gitar. Hongjoong kagum banget sama Haruto, bener-bener mewarisi dirinya banget, cepet banget belajar musik.
"Salah satu kunci dek, benerin ya," Hongjoong mulai ngoreksi kesalahan Haruto dengan pelan sambil di arahin jari-jarinya ke posisi yang benar.
"Dad, kok Wuyo di cuekin?" Wooyoung ngambek, dia pindah posisi duduk ke samping Hongjoong karena merasa di abaikan sama Hongjoong.
"Jangan deket-deket Daddy, bau kelapa loh," Kata Hongjoong.
"Y-ya tapi kan..."
Hongjoong senyum jahil dan dengan usilnya mendekap kepala Wooyoung di keteknya, sengaja, biar mabok kelapa.
Seonghwa cuma bisa gelengin kepalanya tapi gak bisa di pungkiri, Seonghwa seneng. Keluarganya bisa makan di satu meja makan lagi kaya gini. "Ini buat Kak Jongho. Mommy juga udah siapin bekal buat Kak Jongho kerja, nanti di makan ya?" Seonghwa nuang nasi dan rendang ayam ke piring Jongho.
KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
FanficThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...