Sekarang Jongho paham kenapa orang dewasa selalu pengen mengulang waktu yang udah berlalu, ngotot ke tuhan padahal udah kalo itu mustahil. Jongho selalu mikir, betapa bodohie nya orang-orang kaya gitu. Berharap pengulangan waktu disaat mereka masih waras buat realistis kalo sampe kapanpun gak akan pernah ada waktu yang terulang.
Sekarang semua itu terjadi ke Jongho, uring-uringan dan natap nanar semua baju-baju kotor dihadapannya. Jongho bisa apa tanpa Seonghwa? Jongho bisa apa tanpa istrinya? Jongho bisa apa tanpa dia sosok lembut yang biasanya mengurusi kehidupannya? Jongho kaya bukan manusia sekarang.
Katakanlah Jongho masih diberi kebaikan sama tuhan, Yeji dateng dan menyediakan Apart yang nyaman buat Jongho. Tapi Jongho hampa.
"Lo bilang luka terbesar lo disebabkan keluarga lo sendiri kan? Lo waktu kecil tegar dan tangguh ketika lo dilukai keluarga lo," Ujar Yeji sambil nutup mesin cuci dan duduk di atasnya. Yeji nyalain sebatang rokok dan meniupkan asapnya di wajah Jongho. "Bener apa yang gue bilang? Gue gak mungkin salah Jong, i know you,"
Pikiran Jongho melayang ke masa lalu, hari-hari dimana dia kehilangan sosok Ibu, menyaksikan banyak perselingkuhan, dipukul kedua orang tuanya dengan kedok hukuman sampe di tumbalkan buat mendonorkan organ hatinya. Jongho ingat betul gimana dirinya menderita di saat-saat itu.
"Lo bener,"
Yeji ketawa ringan. "Lo ngerti kan sekarang kenapa lo gak tau cara pake mesin cuci, gak tau gimana caranya masak nasi dan goreng telor buat makan diri lo sendiri. Lo tuh gak lebih dari seorang anak mommy, lemah, gak akan bisa hidup tanpa Mommy Hwa lo itu. Berani lo sok keren kaya gini, huh? Jawab gue,"
"Ah satu lagi. Lo aja gak becus jagain Kakak lo yang katanya bakal lo jaga seumur hidup lo. Lo kemana dan lagi ngapain waktu Kakak kembar lo diambil hatinya? Lo tuh gak se sempurna itu Jong, jadi jangan belagu dengan main curang kek gini. Circle bangsat mana yang ngajarin lo kaya gini? Gue emang bad, tapi gue gak pernah ngajarin lo buat jadi goblok ya, masih untung lo sekarang gue bantuin. Dimana sekarang temen-temen dan selingkuhan bangsat lo? Gak ada tuh nongol buat ngasih bajingan kecil ini makan," Lanjut Yeji.
"Ck, lo kalo ngomong.." Jongho menjeda ucapannya kemudian senyum simpul. "Suka bener,"
"Lo gak perlu lah cari pembenaran kesana kemari, membela diri dihadapan semua orang yang kepercayaannya udah lo ancurin. Pilihan lo cuma dua, seperti biasa gue menawarkan lo mati atau hidup dengan otak lo," Yeji dorong dahi Jongho dengan jari telunjuknya. "Jangan lupa pake otak lo ya. Bye, gue mau wine party dulu,"
Jongho merenungkan setiap kalimat yang diucapkan Yeji, sarkas, kasar dan menusuk. Tapi sialnya semua itu bener. Jongho bukan apa-apa sekarang, cuma gumpalan daging yang gak ada gunanya. Bahkan Hp buat menghubungi keluarganya udah gak ada. Ketika orang tuanya say "Cabut" , maka Jongho gak akan bisa berbuat apa-apa, gak akan punya apa-apa. Yang tersisa cuma deposit Optimus Prime, yang Jongho siapkan buat calon anaknya dari uang hasil racing. Tapi Jongho juga paham, Yeosang gak mau pake uang ini buat anak mereka.
Paginya Jongho sekolah seperti biasa, dia ketemu Junkyu dan minta update kabar tentang keluarganya dari Junkyu. Sejauh ini, emang cuma Junkyu yang bisa di andalkan.
"Wuyo keliatan fine nya aja, Haru juga. Semuanya keliatan fine tanpa lo. Bahkan Yeosang, tuh liat," Junkyu nunjukin layar ponselnya ke Jongho, menampilkan sosok Yeosang di instagram di artis terkenal, Leeknow. "Yeosang muncul di instagramnya Kak Leeknow,"
"Ah, Om Ino," Gumam Jongho.
"Lo kenal dia?!" Pekik Junkyu. "Jongho ih serius kenal? Hiiii pengen ketemu Kak Leeknow, pengen banget,"
Jongho ngangguk, terbesit ide cemerlang di otaknya ketika tau kalo Junkyu mengidolakan Leeknow. "Gue bisa bawa lo ketemu sama Om Ino, tapi lo harus lakuin sesuatu buat gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
FanfictionThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...