Sesuai rencananya, hari ini Seonghwa menemui Jongho dan mengembalikan semua fasilitasnya termasuk Tracer, credit card dan debit card. Seonghwa gak main-main, dia beneran mengutarakan niatnya buat menjemput Jongho. Tapi sayangnya, Jongho menolak buat pulang.
"Kenapa Kak Jongho gak mau pulang ke rumah?" Tanya Seonghwa, ditatapnya Jongho yang udah siap dengan pakaian bengkelnya. Ini masih pagi, dan Seonghwa dateng disaat Jongho udah mau berangkat kerja. "Kasih Mommy alasan. Hukuman Kak Jongho udah selesai dan Mommy tau Kak Jongho udah belajar banyak hal, sekarang waktunya pulang Kak,"
"Aku sayang sama Mommy, aku gak marah sama sekali. Tapi aku beneran gak bisa pulang ke rumah sekarang Mom. Aku bisa berkunjung sesekali ke rumah buat main sama Wuyo dan Adek,"
"Tapi Kak.."
Jongho mengulum senyum tipisnya. "Aku dimanjain terus, malu lah sama anak perempuan aku Mom. Aku butuh lebih banyak waktu buat menguji diri. Tuhan kayanya udah males banget ngurus manusia pendosa kaya aku, sampe tuhan gak mau ngasih ujian yang agak berat, semua orang begitu baik dan selalu ada jalan tiap kali aku kesulitan. Tapi Mom, aku butuh itu, aku butuh itu buat mendewasakan diri,"
"Kak Jongho yakin? Pake baju kaya gini, kerja kotor-kotoran. Mommy aja gak tega liatnya Kak, anak Mommy," Pandangan mata Seonghwa melayu, dirinya bener-bener gak bisa liat Jongho kaya gini lebih lama lagi. "Kerja sama Daddy aja ya? Sambil kuliah, Kak Jongho kan perlu kuliah,"
"Kuliah nanti aja deh Mom, kalo si Optimus prime udah lahir. Sekarang mau fokus dulu ke Optimus Prime, buat biaya lahirannya sama kedepannya," Jawab Jongho. Tapi karena Jongho tau Mommy Hwa nya lagi sedih, dia pun memutuskan buat meluk Seonghwa cukup erat. "Percaya sama aku ya, aku gak mau lagi ngecewain siapapun dengan karakter diri yang seenaknya,"
"Mommy minta maaf Kak," Gumam Seonghwa dipelukan putranya. Kalau begini, udah keliatan jelas kalo Seonghwa emang lebih kecil dari Jongho. Jonghonya udah gede ya sekarang.
"Mommy gak pernah buat kesalahan, dan aku gak mau denger Mommy minta maaf. I love more than anything Mom, makasih udah jadi the best figure in my life. Aku jadi apaan kalo gak ada Mommy,"
"Ayo pulang Kak, Mommy gak tenang kalo Kak Jongho gak pulang," Bujuk Seonghwa sekali lagi.
Jongho bukannya gak mau, dia merenungkan kalimat Yeji tempo lalu. Bukannya gak pantes ya kalo tiba-tiba Jongho pulang ke rumah sedangkan dirinya udah pernah ninggalin banyak kekecewaan. Jongho memutuskan buat gak pulang, karena dia paham ini pilihan, bukan kesempatan.
"Yeosang belum memaafkan kamu, gak mau juga nerima kamu Kak. Tapi Kak Jongho ngerti kan, meskipun begitu, Kak Jongho tetep anaknya Mommy dan Daddy. Kak Jongho bisa pulang ke rumah meskipun Yeosang belum sepenuhnya bisa memaafkan Kak Jongho," Lanjut Seonghwa.
Jongho tetep menggeleng. "Aku gak akan pulang, tapi sesekali aku bakal tetep pulang buat makan masakan Mommy yang enak,"
"Nanti sore Mommy kirim makanan ke sini ya? Kak Jongho mau makan apa hm?"
"Kalo rendang ayam sama otak-otak boleh Mom?"
Seonghwa beneran sedih banget, Jongho minta makanan kesukaannya waktu kecil. "Boleh dong, Mommy masakin ya nanti sore Mommy sama Daddy ke sini. Kak Jongho pulang jam berapa?"
"Nanti aku ke rumah aja Mom, agak malem ya?"
"Oh iya Mommy baru inget, nanti malem ada acara Kak. Lamarannya Mingi ke Yunho, gimana kalo kamu datengnya sebelum malem?"
Jongho menyanggupi, sekalian kasih selamat buat Mingi dan Yunho juga. Meskipun sebenernya Jongho tuh gak siap ketemu San sama Mingi. Bakal dipukulin kali ya sama San, apalagi tempo lalu San pernah nitipin Yeosang ke Jongho tapi berakhir di kecewakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
530 Backward
FanfictionThe childhood that flies by, flowing like rubbish down the river, fades into oblivion. Childhood promises are stupid words that can't be kept. Jongho carved a name, only to remember and love for the rest of his life. Wooyoung who is so childish a...