myth of the village; 1 ➖ destination

380 101 9
                                    

"Kalian yakin mau main ke tempat gua?" tanya Hyungwon sekali lagi.

Liburan kali ini, beberapa teman satu kampus yang juga satu jurusan dengannya mengusulkan agar liburan semester, yang hanya 3 minggu, kali ini pergi ke tempat Hyungwon.

"Yakin. Kenapa enggak?" tanya Hoseok, atau yang biasa dipanggil JHope.

"Iya, Won, ke tempat gua, 'kan, udah pernah. Ke tempat Kai sama Sehun juga udah. Tinggal ke tempat lo aja yang belum," ucap Namjoon menambahkan.

"Tapi kalau lo nggak mau ya jangan, takutnya nanti malah keberatan. Terus makan ati." Kali ini Kai yang menimpali.

"Iya, kalau emang nggak bisa ya jangan dipaksa, Won. Masih ada destinasi lain ini." Tambah Sehun.



"Oke," sahut Hyungwon membuat teman-temannya mengerutkan kening. Bingung dengan maksud Oke yang Hyungwon katakan.

Mereka menunggu kelanjutan dari perkataan Hyungwon untuk mengetahui kejelasan dari rencana mereka menghabiskan liburan semester ini.

"Liburan kali ini ke tempat gua." Lanjut Hyungwon membuat keempat temannya tersenyum lebar.



Well, Hyungwon sebenarnya tak yakin kalau rencana liburan kali ini akan berjalan baik.

Namun, ia akan mengusahakannya. Ditambah teman-temannya pasti akan terus mendesaknya bila ia tak menyetujui usulan mereka kali ini.







👻👻👻













"Gua kira, waktu lo ngomong kalau rumah lo di tengah hutan, itu cuma becandaan. Maksudnya ya kalau emang bener, pikir gua ya macam di gunung yang banyak pohon-pohon. Bukan literally hutan begini," ucap Namjoon begitu mereka semua memasuki area hutan.

"Jangan bilang lo nggak pernah mau kita liburan di tempat lo karena ini?" tanya Hoseok.

"Nggak gitu juga. Hutan mah bukannya udah biasa buat lo semua?"

Hoseok, Kai, Sehun, dan Namjoon menganggukkan kepala. Sebagai orang yang suka travelling dan camping di alam liar. Hutan seperti ini bukanlah hal baru.

"Cuma akses jalan ke sananya aja yang agak jauh. Belum lagi, di sana masih belum ada listrik. Gua nggak yakin kalian betah."

"Nggak maksud ngejek ya, Won. Tapi aneh aja zaman sekarang masih ada daerah yang nggak kesentuh listrik," ucap Kai berseloroh.

"Banyak. Lo aja yang nggak tahu."

Bukan Hyungwon, yang menjawab pertanyaan barusan adalah Namjoon.

Dan ya, kampung halaman Hyungwon memang belum dan tidak akan pernah dijamah oleh listrik. Itulah mengapa ketika mulai memasuki usia sekolah dulu, Hyungwon dibawa oleh Sang Paman pergi dari kampung halamannya dan mengajaknya tinggal di pusat kota.

"Kenapa lo?" tanya Hoseok pada Sehun yang terus melihat ke kanan dan kiri sepanjang perjalanan.

Hal itu membuat perhatian ketiga yang lainnya beralih pada Sehun.

"Kayaknya dulu gua pernah lewat sini pas mau ke Bali. Tapi cuma lewat aja." Timpal Sehun. "Nggak tahunya ada pemukiman di dalem sini."

"Emang ada dan nggak banyak yang tahu," jawab Hyungwon sembari terus mengemudikan kendaraan roda empat milik Hoseok.

Ya, karena Hyungwon yang tahu jalan dan arahnya, maka diputuskan ia yang menjadi juru kemudi selama perjalanan.

"Bahkan nggak akan ada yang bisa dateng ke sana kalau nggak sama penduduk aslinya," lanjut Hyungwon membuat suasana mendadak hening.

Cara Hyungwon berbicara barusan terdengar dan terlihat lain.

Di mana di tengah keheningan tersebut, Hyungwon tiba-tiba tersenyum, "soalnya nggak ada sinyal di sini. Jadi GPS nggak akan bisa dipake."



Tak ada yang tahu, alasan yang baru saja Hyungwon katakan hanya benar setengahnya. Hal itu sengaja ia lakukan setelah melihat respon teman-temannya yang mendadak diam.

Well, satu-satunya alasan mengapa tidak akan ada yang bisa ke tempat tersebut selain tanpa penduduk asli adalah karena tidak ada yang boleh masuk ke sana selain penduduk aslinya.

creepy 3.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang