pretend; 3 ➖ not to feel

214 46 0
                                    

"Akhir-akhir ini banyak banget kasus kriminal pembunuhan yang motifnya gara-gara penyakit kejiwaan," Taesan pada Leehan dan juga Riwoo.

"Bener. Yang di mana tuh gara-gara denger bisikan gaib, yang satu lagi karena ternyata pernah punya penyakit mental dan sempet berhenti pengobatan selama setahun, belum yang lainnya juga," tambah Leehan.

"Maklum, di negara kita ada orang dengan indikasi Skizo malah dikira Indigo. Denger suara yang nggak ada sumbernya dan cuma bisa didenger sendiri atau nggak lihat sesuatu yang cuma bisa dilihat pake mata sendiri juga, langsung dikira hal gaib. Padahal lagi halusinasi."

"Saking nyatanya nggak, sih?" tanya Riwoo kali ini.

Leehan dan Taesan mengangguk setuju.

"Kalau yang kayak disentuh padahal nggak ada yang nyentuh, itu gimana?" tanya Riwoo lagi. Tidak mau jujur mengakui, sebenarnya selama ini Riwoo sering merasakan gejala yang satu itu.

Seperti ada yang menyentuh atau meniup tengkuk belakang lehernya.

"Gue pernah denger ada kategori buat itu. Namanya apa ya... hm halusinasi taktil. Kadang disebut juga formikasi. Jenis halusinasi tertentu yang bikin kita ngerasa kayak ada serangga merayap di dalem atau di bawah kulit kita."

"Sampe ninggalin bekas nggak itu?" tanya Riwoo lagi.

"Ya kagak lah, Bang," jawab Leehan. "Namanya juga cuma halusinasi, jadi nggak bener-bener kejadian." Tambahnya lagi.

"Kalau yang dijilat setan gitu. Pernah denger gak lo pada?"

Riwoo masih penasaran.

"Mitos, Bang," ucap Taesan kali ini. "Pernah lihat video de-bunknya. Itu ada penjelasan ilmiahnya. Memar keunguan di kulit yang tiba-tiba muncul tuh gara-gara pecahnya pembuluh darah di bawah kulit," jelas Taesan.

"Tapi biasanya yang ngalamin hal itu nggak ngerasain kayak dipegang atau disentuh, sih. Cuma kayak tiba-tiba ada. Jadi, kasus yang formikasi tadi sama yang memar ini jatohnya beda." Tambah Leehan lagi.

Riwoo mengangguk-anggukkan kepalanya.

Meski mendapat penjelasan yang cukup. Namun, penjelasan tersebut masih belum bisa menjawab pertanyaan di kepala Riwoo mengenai apa yang terjadi padanya.

Dimana ia merasakan sentuhan yang bukan sekadar hewan merayap atau semut berjalan di tubuhnya, melainkan seperti dipegang erat. Seperti tangan yang mencengkram. Dan tidak hanya meninggalkan bekas memar keunguan tapi juga cetakan cengkraman tangan serta cekungan di kulit seperti bekas kuku yang menancap.

Dan tentu saja terasa sakit ketika Riwoo mengalaminya.

Riwoo tidak pernah menceritakan kejadian yang pernah ia alami tersebut kepada orang lain dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Kejadian yang dialaminya ketika mereka semua pergi liburan ke salah satu pulau di kepulauan seribu. Dimana ketika Riwoo memasuki salah satu kamar, kakinya terasa dicengkram kuat oleh sesuatu yang tidak bisa ia lihat. Yang meninggalkan luka bekas tancapan kuku, juga warna lebam keunguan.

creepy 3.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang