"Sekarang tuh lagi musim ya tukang bangunan kerja malem?" tanya Zhang Hao pada kedelapan temannya.
Saat ini Zhang Hao dan teman-teman satu kontrakannya tengah berkumpul di ruang tengah.
Kegiatan yang biasa dilakukan ketika hari libur. Berkumpul di ruang tengah untuk sekadar menonton berita pagi di smart TV yang memang tersedia.
Dan Zhang Hao yang baru saja selesai mandi paling akhir, tiba-tiba bertanya demikian setelah mendudukkan dirinya di samping Hanbin.
"Maksudnya?" tanya Matthew tak mengerti.
"Rumah depan lagi renovasi, 'kan?" tanya Zhang Hao memastikan.
Matthew mengangguk, mengiyakan.
"Tukangnya kerja sampe malem?" tanya Zhang Hao lagi.
"Ya kali, Bang," timpal Taerae. "Jam 5 udah kelar mereka mah."
"Sok tahu dah, Bang!" ucap Gyuvin sengaja meledek Taerae.
"Lah serius. Gua, 'kan, di rumah terus."
Sudah beberapa minggu ini Taerae menganggur setelah resign dari pekerjaan sebelumnya. Dan ia masih belum mendapat panggilan kerja yang lain.
Meski begitu, Taerae tetap mengambil job freelance yang bisa dikerjakan dari rumah sembari menunggu.
"Si Paling Di Rumah," ejek Gyuvin lagi membuat Taerae melempar satu buah kacang kulit ke arahnya.
Baru sadar kalau Gyuvin tidak serius dan hanya berniat meledeknya.
"Kenapa emang, Hao?" tanya Jiwoong ketika melihat Zhang Hao mengerutkan kening tatkala mendengar perkataan Taerae.
"Ah, enggak. Semalem gua denger suara nyaring pasir gitu, Bang."
"Jam?" tanya Ricky.
"Jam tigaan. Dari jam dua kayaknya, cuma gue bener-bener kebangun pas jam tiga. Gara-gara itu gua nggak bisa tidur lagi sampe akhirnya adzan subuh itu suara berhenti," jelas Zhang Hao.
"Lo denger?" tanya Gunwook pada Yujin yang duduk di sebelahnya.
Yujin menggeleng.
Kebetulan, kamar Yujin terletak di paling depan, jadi seharusnya Yujin juga mendengar itu kalau memang apa yang dikatakan Zhang Hao benar.
"Jangan-jangan setan!" seru Matthew yang tiba-tiba antusias.
"Anjing! Ya, kali setan juga disuruh nukang juga??? Gantian shift sama tukangnya apa gimana?" timpal Gyuvin.
"Siapa tahu, lagi ada proyek juga!" sahut Matthew lagi.
"Mau bikin kosan khusus setan juga kali ya?" ucap Gunwook menambahi.
"Bisa jadi!" seru Matthew, "nggak jauh dari sini, 'kan, ada kuburan!"
"Apaan dah jadi ngomongin setan?????" protes Yujin.
"Cieee, takut ya lu??? Tidur sama gua aja nanti malem, Jin. Daripada tidur sendiri nanti digondol setan!" ledek Gyuvin sembari menarik kedua pipi Yujin.
Membuat Yujin langsung memukul tangan Gyuvin karena menarik pipinya terlalu kencang.
"Cek aja, Bang," ucap Taerae. "Nanti malem kalau lu denger lagi, terus kebangun. Cek aja."
Dan Zhang Hao menuruti apa kata Taerae.Ketika ia lagi-lagi terbangun di sepertiga malam, Zhang Hao kembali mendengar suara yang sama.
Suara seperti ada orang yang tengah menyaring pasir.
Demi memenuhi rasa penasaran, Zhang Hao beranjak dari tempat tidurnya. Lalu mendekat ke arah jendela kamarnya yang terletak di lantai dua.
Begitu tirai jendela tersingkap, mata Zhang Hao membola sempurna.
Suaranya yang sama terus terdengar, hanya saja tak ada apa-apa di depan rumah yang tengah direnovasi tersebut.
Tak ada pekerja malam seperti yang Zhang Hao kira.
Sepi.
Tak ada satupun orang di sana.
Namun, sekali lagi.... suara itu masih terus terdengar. Bahkan lebih jelas dari sebelumnya, seolah suaranya berasal dari ruangan yang sama dengan Zhang Hao.
KAMU SEDANG MEMBACA
creepy 3.0
Fanfiction[BOOK ELEVEN] a horror one-shot collection book. Started: Monday, 02/01/2023 End: -