a hotel; 2 ➖ they're in

417 106 8
                                    

"Jin, jangan gitu, ah!" ucap Xuan Yi sembari menarik Yujin yang tengah berdiri di balkon untuk masuk ke dalam.

"Ih, Kak, emang kena-"

Xuan Yi berdecak. Ia mendudukkan Yujin di tempat tidurnya. "Kalau yang kamu lihat itu orang nggak apa-apa. Masalahnya ini bukan. Kamu nggak takut dikira orang gila kalau ada yang ngelihat kamu dadah-dadah ke bawah kayak tadi?"

Yujin mengerucutkan mulutnya.

"Yang tadi baik kok, Kak. Lagian aku juga nggak sembarangan nanggepin mereka. Tertentu aja."
 
 
 

Xuan Yi menghela napas. Kemudian ia hembuskan kasar sebelum kembali berbicara.
 
 

"Kalau baik. Mereka nggak bakal nampakkin diri."
 
 
 
Selain itu, Xuan Yi tak mau makhluk astral yang disapa Yujin mendatangi mereka. Karena, terakhir kali Yujin bersikap seperti itu, makhluk astral tersebut terus mengikuti mereka sampai ke rumah.

Di mana untuk mengusirnya, mereka harus mengantarkan kembali ke tempat di mana makhluk-makhluk tersebut berasal.

Iya kalau makhluk tersebut memegang perkataannya dan benar-benar berhenti mengikuti. Kebanyakan dari mereka hanya sekadar ingin mengerjain, di mana setelah selesai diantar mereka akan kembali mengikuti.
 
 
 
"Udah kita tidur aja. Pagi-pagi besok kita harus turun buat sarapan bareng Mas sama Allen, terus mau jalan-jalan juga. Kalau nggak tidur sekarang takutnya nanti kesiangan," ucap Xuan Yi menasehati.

"Tapi, aku belum ngantuk, Kak."

"Tiduran aja, terus tutup mata kamu. Nanti juga lama-lama ngantuk," ucap Xuan Yi sembari menutup pintu menuju balkon, lalu mengunci dan menutup tirainya.

"Ih, kakak, mah!"

"Ssssst! Dah ayo tidur."
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Malam semakin larut. Menit demi menit sudah berganti menjadi hitungan jam. Xuan Yi dan Yujin yang berniat untuk tidur sejak jam delapan tadi, kini masih terjaga.

Menuruti perkataan Xuan Yi, Yujin berbaring di atas kasurnya. Ia sudah mengusahakan matanya agar terpejam dan segera tidur.

Sayangnya, rasa kantuk tak kunjung datang.
 
 
 
Berbeda dengan Xuan Yi, ia turut melakukan hal yang sama. Rasa lelah akibat perjalanan selama tiga jam setelah pulang kerja tadi, harusnya sudah bisa menjadi alasan untuknya bisa tidur dengan cepat.

Sialnya, suara ketukan langkah kaki dan suara orang yang tengah berbincang-bincang yang berasal dari depan kamar keduanya, membuat Xuan Yi kesulitan tidur.

Satu jam, dua jam ia biarkan.

Namun, tidak ketika jam sudah hampir tengah malam.

Xuan Yi yang jengah merasa kesal sendiri. Ia akhirnya bangun dari tempat tidurnya, disingkapnya selimut tebal berwarna putih yang sedari tadi menutupi tubuhnya.

Dibukanya pintu kamar, bersiap untuk mengomel kepada siapapun yang tengah berisik tersebut.

Aneh, ketika pintu terbuka... tidak ada siapapun di sana.

Xuan Yi menelan salivanya.

Dengan segera ia kembali menutup pintu kamarnya. Ia langsung naik ke atas tempat tidur.... Yujin. Lalu menutupi tubuhnya dengan selimut yang tengah menutupi Yujin.

Dengan serta merta, Yujin mengikuti hal yang dilakukan Xuan Yi. Ia masuk ke dalam selimut dan bisa melihat jelas Xuan Yi yang sedang ketakutan.
 
 
 
"Kenapa, Kak?"

"Sssssst!"

"Karena yang di depan ya, Kak?"

Xuan Yi mengangguk.

"Tenang, Kak. Mereka nggak akan berisik lagi."

Xuan Yi mendongak.

"Mereka udah nggak ada di luar?"

Yujin mengangguk.

"Soalnya mereka udah masuk ke dalem."

"Hah?"

"Iya, 'kan, kakak yang bukain pintu buat mereka tadi."

creepy 3.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang