Kim Seon Woo, atau yang biasa dipanggil Sunoo, sangat menyukai fotografi.
Berbeda dengan kebanyakan teman sekolahnya yang menghabiskan waktu istirahat di kantin, Sunoo lebih memilih berkeliling sekolah dan mencari spot untuk dipotret.
Seperti bangunan, keramaian dan macam-macam yang bisa ia temukan.
Dari hobinya itu, tak jarang ia mendapati sesuatu yang harusnya tidak ia ketahui. Hubungan terlarang antara salah satu guru magang dengan murid perempuan misalnya, atau transaksi penukaran soal ujian dan jawaban yang dilakukan salah satu oknum guru dengan murid berprestasi sekolahnya, dan masih banyak lagi.
Biar begitu, Sunoo sama sekali tak mempunyai niatan untuk membongkar itu semua. Baginya, itu bukan urusan yang harus ia campuri. Ia tidak ingin terlibat dengan berbagai permasalahan yang bisa membuat masa SMAnya suram.
Bisa dibilang Sunoo cukup apatis.
Well, ia tak peduli dengan cap apapun yang ditujukan padanya.
Yang penting baginya adalah memotret. Mengabadikan sebuah kejadian melalui lensa ketiga selain kedua matanya.
"Heyho!"
Sunoo menurunkan kameranya, ia mengerutkan kening, melemparkan pandangan heran pada Ahn Seongmin yang baru saja muncul di depan kameranya secara tiba-tiba.
"Kebetulan lo bawa kamera!" ucap Seongmin.
Ah, Seongmin adalah teman sekelas Sunoo sekaligus teman sebangkunya. Biasanya, di jam-jam istirahat seperti ini ia berada di kantin atau kelas dan menghabiskan waktu yang tersisa untuk bergosip dengan teman sekelas mereka yang lain.
Makanya, Sunoo agak heran ketika mendapati Seongmin ada di depannya.
"Kenapa?" tanya Sunoo kemudian.
"Bantuin gue!" ucap Seongmin sembari memegang lengan kanan Sunoo, kemudian menariknya.
Sunoo yang tak awas pun sontak terpaksa mengikuti ke mana Seongmin hendak membawanya.
Di mana setelah beberapa menit berlari, keduanya sampai di belakang sekolah. Tepatnya, di dekat tempat bekas area kantin yang sudah tidak digunakan lagi.
Kening Sunoo mengerut, bingung.
Bingung kenapa Seongmin membawanya ke tempat seperti ini. Okelah, ini bukan kali pertama bagi Sunoo yang memang suka berkeliaran di area sekolahnya, termasuk area yang sudah tidak banyak didatangi. Tapi, untuk Seongmin?
Sunoo pikir, ini pasti kali pertama bagi Seongmin. Namun, dari gerak-geriknya malah mengesankan hal sebaliknya. Seongmin seperti sudah terbiasa kemari.
"Coba fotoin gue!" ucap Seongmin sembari menjauh dari Sunoo, kemudian berpose tepat di tembok yang berada di hadapan Sunoo.
Seongmin berpose dengan satu tangan melengkung ke atas, ujung tangannya menukik tepat di atas kepalanya. Bentuknya seperti setengah hati.
Sunoo bingung.
Namun, ia tetap menuruti permintaan Seongmin. Ia mundur beberapa langkah, lalu mengangkat kameranya, mengarahkan tepat ke arah Seongmin.
Tepat ketika Sunoo meletakkan kamera di depan mata dan hendak menekan tombol shutter, matanya lantas membola.
"Kelihatan, 'kan?" tanya Seongmin tatkala menyadari keterkejutan dari wajah Sunoo.
Sunoo menelan salivanya, kemudian menganggukkan kepala.
Ada satu sosok di samping Seongmin yang tengah berpose dengan pose yang sama seperti Seongmin.
Sosok yang menurut perkiraan Sunoo sebaya dengan mereka itu, tidak bisa dilihat oleh mata telanjangnya. Namun, terlihat jelas melalui lensa kamera miliknya.
"Namanya, Hyunjin, Nu. Dia salah satu korban bullying yang pernah dikunciin di salah satu tempat di sini. Gara-gara nggak pernah dipake lagi, dia baru ditemuib seminggu kemudian," jelas Seongmin, "kasihan ya?"
Sunoo bingung.
Bingung bagaimana ia harus memberikan respon atas informasi yang Seongmin berikan padanya.
"Gara-gara dia meninggalnya di sini, dia jadi nggak bisa pergi deh."
Sunoo menurunkan kameranya setelah mengambil beberapa gambar. Membuat Seongmin serta merta menghampiri.Sesuai dugaannya, sosok Hyunjin yang Seongmin katakan, tak terlihat ketika Sunoo tak melihatnya melalui lensa kamera.
Aneh, tentu saja. Namun, Sunoo memilih diam.
"Tuh, 'kan! Bener apa dugaan gue!" seru Seongmin ketika melihat hasil dari foto yang Sunoo ambil. "Dia pasti bisa kelihatan kalau di foto! Sekarang anak-anak pasti percaya apa kata gue!"
👻👻👻
a/n;
kalian tahu atau pernah lihat kan beberapa penampakan yang biasanya gak bisa dilihat pake mata tapi malah ketangkep di kamera
ya kira kira begitu
kalau aslinya tuh, dia lagi bikin video terus ngerekam orang yang lagi diwawancara kan sama temennya, nah pas di kamera kelihatan, pas dia coba pinggirin kameranya eh orang yang lagi diwawancara tuh ilang gitu, pas dia lihat lagi ke kameranya, ada lagi 💀
KAMU SEDANG MEMBACA
creepy 3.0
Fanfiction[BOOK ELEVEN] a horror one-shot collection book. Started: Monday, 02/01/2023 End: -