the empty house; 3 ➖ it starts

255 81 5
                                    

Kang Minhee, mendapat bagian untuk menjelajah area salah satu kamar tidur yang berukuran cukup besar. Yang mana sepertinya adalah kamar utama lantai dua di rumah yang tengah mereka datangi saat ini.

Tadi, ketika baru masuk ke dalam, mereka semua mendengar sebuah suara tangisan anak kecil dari lantai dua.

Suara tersebut terdengar tak lama. Seperti suara sambutan yang hanya terdengar sebentar.

Sialnya, bagi Minhee itu lebih menakutkan. Ia jadi harus menebak-nebak apakah suara tersebut akan kembali terdengar atau tidak? Berasal dari ruangan sebelah manakah suara tersebut? Dan apa yang membuat suara tangisan itu muncul dan menghilang semaunya.
 
 
 
Kini, selain melakukan penelusuran dengan merekam keadaan di dalam ruang kamar utama yang ia masuki, Minhee juga harus mencari sumber suara tangisan sebelumnya di kamar ini.

Ada beberapa tempat yang Minhee curigai. Dan itu adalah: lemari, kamar mandi, kolong tempat tidur dan area balkon.

Minhee mencoba ke tempat tersebut satu persatu. Ia memastikan kamera di tangan dan yang terpasang di kepalanya bisa merekam footage sebanyak-banyaknya. Makanya, ia mencoba berjalan dan mengitari secara perlahan.

Jujur saja, Minhee merasa was-was dan sedikit khawatir. Biasanya ada rekannya yang lain. Tak seperti sekarang ini yang harus sendiri.

Terlebih di tempat yang katanya, adalah tempat persembunyian si pelaku pembunuhan.
 
 
 
"Nggak ada apa-apa," ucap Minhee setelah membuka pintu kamar mandi yang ada di ruangan tersebut.

Tak langsung pergi, Minhee mengarahkan kameranya ke setiap sudut kamar mandi. Bahkan ke bagian langit-langit.
 
 
 

SREEEEEEEEET!
 
 
 
"Apaan tuh?!" seru Minhee sembari membalikkan tubuhnya tatkala ia mendengar suara orang yang seperti sedang berlari di belakangnya.
 
 
Ia langsung mengarahkan kameranya ke setiap sudut.

Suasana semakin mencekam. Terlebih ketika Minhee melihat bayangan aneh di sudut-sudut ruangan.

Tak hanya di satu tempat. Tapi di setiap sudut yang ia lihat melalui kamera dan mata telanjangnya.
 
 
Minhee menelan salivanya.

Di tengah-tengah ketakutan yang mulai menguasai hati dan kepalanya, tiba-tiba ada sebuah tangan yang menempel di kakinya. Sontak Minhee langsung menunduk.

Tepat ketika kepalanya tertunduk, Minhee melihat ada sesosok anak kecil berusia sekitar satu sampai dua tahunan tengah memegang kakinya.

Anak kecil itu terlihat sangat mengerikan, matanya merah dan kulitnya pucat seperti mayat hidup. Belum selesai Minhee mengamati, tiba-tiba, sosok anak kecil tersebut melompat ke arah Minhee dan menggigit lehernya dengan sangat kuat.
 
 
 
Sontak pegangan Minhee pada kamera di tangannya terlepas. Minhee berteriak sembari berusaha melepaskan sosok anak kecil yang terus menggigit lehernya.

Teriakannya berhasil membuat Jooheon, Luda, Leeseo dan Dasom mendatanginya.

Keempatnya terkejut bukan main ketika melihat Minhee yang tengah mengalami serangan sosok aneh. Mereka langsung menghampiri Minhee. Kemudian berusaha menarik sosok tersebut agar melepaskan gigitannya pada Minhee.

Sialnya, saat semuanya tengah mencoba membantu Minhee, secara perlahan sosok tersebut berubah menjadi sesosok hantu yang sangat menyeramkan. Yang besarnya perlahan berubah menjadi lebih besar dari mereka semua.
 
 
Membuat nyali mereka ciut seketika.

creepy 3.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang