creepy 3.0

regrets; 5 ➖ the gift

"Jangan dilihatin mulu, nanti lo dikira mau ngajak berantem!" ucap Sunoo pada Seunghan yang terus memperhatikan kakak tingkat satu jurusan mereka yang baru saja memasuki area kantin dengan ekspresi wajah tanpa keramahan sama sekali.

Seunghan menganggukkan kepala, lalu fokus pada makanan di hadapannya. Kurang dari duapuluh menit lagi, kelas mereka, ia dan Sunoo, akan segera dimulai.

Meski dipenuhi rasa penasaran, Seunghan memilh untuk tak lagi memandangi Park Wonbin, kakak tingkatnya yang saat ini diikuti dua sosok tak kasat mata dengan tatapan penuh amarah.

"Ngomong-ngomong, Han," ucap Sunoo membuat Seunghan kembali mendongak. "Bener kata lo."

Kening Seunghan mengerut.

"Maksudnya? Bener soal apa?"

"Yang lo bilang ada sesuatu yang ngikutin gue. Gue, 'kan, cerita ya ke sepupu gue. Eh Om gue denger, terus beliau cerita kalau dari uyut gue yang dari atas atas atas itu emang selalu jagain keturunannya. Salah satunya yang ngikutin gue," ucap Sunoo membuat Seunghan melirik ke arah belakang temannya satu itu.

Sosok yang sama, masih di tempat yang sama pula.

Bedanya, sama seperti Seunghan di awal tadi, sosok yang Sunoo sebut sebagai penjaganya tersebut turut melihat ke arah Wonbin. Tepatnya ke arah di mana dua sosok di dekat Wonbin tersebut berada.

Membuat Seunghan sontak kembali menoleh ke arah Wonbin.

Berbeda dengan sosok di belakang Sunoo, aura sosok yang mengikuti Wonbin sangat seram. Terlampau seram. Seperti kepulan asap kebakaran. Warnanya hitam.

"Dibilang jangan dilihatin!" ucap Sunoo sembari memukul lengan Seunghan. "Nanti lo diajak berantem!"

Seunghan menyunggingkan senyum kecilnya.

Mau bagaimana lagi, kemampuan tak biasanya itu yang membuatnya seperti ini. Melihat apa yang seharusnya tidak bisa ia lihat.

"Btw, Han. Lo pernah nyesel nggak?" Sunoo kembali bertanya.

"Soal?"

"Lo yang bisa lihat gituan."

Seunghan menganggukkan kepalanya.

"Ya pasti."

"Serem ya mereka?"

"Hm, kalau soal itu relatif."

"Terus? Yang bikin lo nyesel apa kalau bukan karena takut?"

"Bikin lemes. Apalagi kalau ada banyak di satu tempat. Makanya, gua nggak suka kalau diajakin ke tempat yang jelas-jelas kita tahu pasti ada banyak yang sejenis mereka."