6

9.6K 879 41
                                    

"Bagaimana? Apa kamu sudah mengakui kekuatanku?",tanyaku pelan saat aku sudah berhasil menumbangkan nya.

Asha ada di bawahku dan aku duduk di punggung nya dengan mencekik lehernya menggunakan lenganku. Tubuh Asha tidak bisa bergerak sama sekali karena tubuhnya sudah ku kunci dan dia menepuk-nepuk tanah dengan cepat.

Ku renggangkan cekikkanku saat ada sesuatu yang dingin menempel di dahiku. Kepalaku mendongak dan bibirku terbungkam rapat saat aku melihat perempuan cantik yang memiliki aura sangat kuat sedang memegang senjata yang sebelumnya milik Asha.

Aku sontak mengangkat kedua tanganku ke atas dan berdiri dengan perlahan. Ujung senapan panjang itu masih menempel di dahiku dan ku lirik Asha yang sedang berdiri sambil memegang lehernya.

Asha mengambil senapan itu dari perempuan yang ada di samping nya "dia tidak berbahaya kak Kiara".

Kiara? Nama yang indah.

"Kamu hampir mati karenanya. Kenapa kamu bisa berkata bahwa dia tidak berbahaya?"

"Kami hanya bermain karena kami melakukan perjanjian".

Bermain? Wtf....Asha memang unik juga ya. Dia bisa berkata bahwa bertarung itu termasuk sebuah permainan.

"Perjanjian apa?"

"Aku akan membantunya jika dia menang dan aku akan membunuhnya jika aku menang".

Kiara menghela nafas kasar "membantu apa sih Asha?"

"Menemukan informasi tentang orang yang aku cari",sahutku.

Kiara berpangku tangan dan menatapku dengan tajam "siapa yang menyuruh mu kemari? Fanya atau Jeslyn?"

Fanya? Jeslyn? Siapa mereka?

"Dia tidak mengenal mereka, dia kenalan guru yang mengajari ku meretas sewaktu aku masih sekolah dasar. Mungkin dia orang baik karena guruku merekomendasikan ku padanya".

"Kamu tau aku orang baik, lalu kenapa kamu mengajakku bertarung?",tanyaku heran.

Apa yang di katakan Om Bowo memang benar. Jalan pikiran Asha sangat sulit di pahami. Apa karena dia jenius lalu aku tidak bisa memahami pikirannya?

Bibir Asha tersenyum miring "kamu pikir ada yang gratis di dunia ini hah? Lagian aku hanya ingin mengetes kemampuanmu karena kamu berani datang ke rumahku dengan tangan kosong".

Apa dia ingin aku datang membawa oleh-oleh seperti Indomie berbagai macam rasa, buah atau coklat?

Ku lirik Kiara yang menatapku dengan lekat "sebentar...aku seperti melihat mu. Bukankah kamu artis film yang lagi viral sekarang?"

Aku sedikit membungkuk ke arah mereka "hallo....saya Shanna Elewys, mohon bantuannya".

"Tolong perkenalkan dirinya jangan seperti di depan kamera. Aku tau kamu artis, tapi bagiku....kamu hanya manusia biasa",sahut Asha ketus.

Aku kan memang manusia biasa. Lagian siapa yang bilang aku iblis? Perasaan aku gak bilang gitu deh.

"Ayo masuk",ajak Asha.

Asha berjalan terlebih dulu dan di ikuti Kiara, sedangkan aku berjalan di belakang mereka.

Mereka pergi entah kemana saat aku duduk di atas sofa yang empuk. Ku lihat Asha datang membawa laptopnya sedangkan Kiara duduk di depanku setelah dia membawa secangkir minuman yang dia letakan di atas meja.

Ku keluarkan selembar foto dan ku berikan kepada Asha saat Asha baru duduk di samping ku.

Asha melirikku saat dia baru membuka laptop nya "laptopku masih nyala, jadi mohon bersabar".

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang