32

4.7K 639 31
                                    

"Kerjaan kamu masih banyak sayang?",tanyaku sambil duduk di atas meja kerja Finley.

Finley melirikku sambil tersenyum manis dan kembali menatap ke arah layar monitor nya "lumayan".

"Mau aku bantu?"

"Gak usah sayang, nanti kamu capek".

Aku menghela nafas pelan "terus aku harus ngapain dong? Masal cuma duduk-duduk aja".

Finley menatapku dan menaikan sebelah alisnya "mau bermain disini?"

Dahiku mengernyit bingung "bermain? Bermain apa?"

Kepalaku menunduk saat kurasakan sentuhan lembut di pahaku dan kulihat tangan Finley menyusup ke balik rok pendekku.

"Bermain seperti yang kita lakukan di pinggir kolam renang rumahmu kemarin".

Deg

Maksudnya bercinta? Damn.....

Aku sontak memegang tangannya dan menggeleng cepat "gak".

"Why? Aku menginginkanmu lagi babe".

Menginginkan ku lagi? Padahal dia kemarin orgasme lebih dari 13 kali saat bercinta denganku, dan sekarang dia bilang menginginkan lagi? Apa dia gila?

"Gak".

"Sayang".

"No babe".

Cukup sekali aku bercinta dengannya secara sadar. Yang kulakukan itu adalah pertama dan terakhir aku memuaskannya menggunakan tubuh Shanna. Aku gak mau melakukan nya lagi dan gak akan pernah mau melakukan nya lagi.

Kemarin aku mau memuaskan nya karena aku gak mau dia curiga kalau aku sering menolak ajakannya untuk berhubungan intim.

Aku menghargai nya sebagai kekasih Shanna dan aku tidak bisa membunuh Finley, karena Finley adalah orang yang di cintai Shanna dan Shanna juga berpesan padaku untuk menjaga Finley. Aku harus melakukan hal yang lain untuk memuaskan hasrat balas dendamku.

Tapi aku harus apa? Kenapa dari kemarin otakku terus buntu?

"Why babe?"

"Kerjaan kamu nanti gak selesai-selesai sayang kalau kamu mintanya macam-macam kayak gini".

Bibir Finley sontak cemberut dan ku kecup pipi kirinya dengan lembut "udah-udah. Kerjain dulu kerjaan kamu supaya kita pulangnya gak kemalaman".

"Iya deh sayang".

Tok tok tok

Ku lihat sekertaris Finley masuk kedalam ruangan Finley bersama Reena. Dahiku mengernyit ketika Reena mengangkat tangan kanannya sambil tersenyum manis ke arah Finley.

"Selamat Sore Miss Finley. Miss Reena sudah datang".

Aku menoleh ke arah Finley dan kulihat Finley nampak bingung ketika melihat Reena, bahkan dia terlihat berfikir sejenak.

Sekertaris Finley berjalan mundur dan keluar dari ruangan Finley saat Reena berjalan menghampiri kami "kita ada janji meeting malam ini Finley".

"Ah iya benar astaga. Kenapa aku bisa lupa?"

Reena melirikku "kamu akan lupa segalanya jika ada kekasihmu di dekatmu".

"Aku beneran lupa Reena".

Aku turun dari atas meja Finley dan berdiri di depan Reena sambil berpangku tangan. Reena menaikan sebelah alisnya dan tersenyum miring.

"Babe".

Aku menoleh ke arah Finley yang sedang sibuk mencari beberapa berkas "maaf banget sayang. Aku lupa ada meeting mendadak. Kamu mau pulang dulu atau nunggu aku disini?"

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang