"Shanna...."
"Saya tegaskan ya Finley. Perempuan di samping ku ini adalah kekasihku".
"Benar....aku adalah kekasihnya",ucap Fanya yang membuatku menoleh ke arahnya.
Kedua mataku berkedip pelan saat Fanya membelai rambut panjangku dengan lembut "terimakasih sudah memilihku sayang. Dan aku jamin kamu tidak akan menyesalinya".
What the fuck....kenapa dia malah ikut bermain dengan sandiwara ku sih?!!!
Pandanganku beralih ke arah Finley saat Finley memejamkan kedua matanya sekilas dan menatapku dengan lekat "kita bicarakan lagi nanti saat emosimu sudah mereda".
"Aku gak emosi".
"Aku pulang dulu, kalau ada apa-apa hubungi aku ya sayang".
Finley kenapa sih? Kenapa gak melepaskan ku?
Ku tatap punggung Finley yang mulai menjauh dan ku rasakan rangkulan lembut di pinggangku. Aku kini bergerak menjauh untuk berjaga jarak dengan Fanya "maaf, aku tidak bermaksud untuk...."
"Its okey".
Fanya mengulurkan tangannya ke arahku "Fanya Ayana Ferrour. Panggil saja Fanya".
Kujabat tangannya yang lembut dan Fanya tersenyum manis ke arahku "baru kali ini aku melihat perempuan yang unik seperti mu".
"Aku unik?"
Fanya mengangguk dan aku kembali menarik tanganku saat Fanya meremas tanganku sambil tersenyum mesum.
"Kenapa kamu pensiun dini menjadi artis? Bukankah kamu sedang naik daun?"
"Kata siapa aku naik daun? Aku sedang naik heels sekarang".
"Pfttt hahahaha astaga kamu ini. Sudah sekian lama aku tidak tertawa dan aku sekarang malah tertawa dengan kata-kata tidak berkelas".
What? Kata-kata tidak berkelas katanya? Padahal aku hanya bilang yang sejujurnya.
Fanya melihat sekeliling nya "dimana managermu?"
"Aku sudah tidak punya manager".
Fanya mengangguk-angguk "boleh ku minta kartu namamu?"
"Aku tidak punya kartu nama".
Dahi Fanya mengernyit lalu tersenyum tipis "nomor ponselmu?"
"Aku tidak punya ponsel".
"Apa kamu berbohong padaku?"
Memangnya aku berbohong apa padanya? Kan aku memang tidak punya ponsel. Kalau handphone/smartphone sih punya.
"Aku tidak berminat berbohong dengan orang asing. Saya permisi dulu".
"Tunggu...."
Ku sisir rambut panjang ku dengan jari-jari tangan kananku dan ku kibaskan rambut ku ala bintang iklan shampo anti ketombe.
"Ya?"
"Kamu bisa menghubungi ku jika kamu butuh sesuatu",ucap Fanya sambil menyodorkan kartu namanya.
Ku naikan sebelah alisku "memangnya aku butuh apa? Aku sudah punya segalanya".
Fanya mengulum senyumnya dan kulihat ada seorang pria brewokan datang menghampiri Fanya lalu membisiki Fanya sesuatu.
Fanya mengangguk dan tiba-tiba Fanya mengusap-usap pucuk kepalaku "akan kupastikan kita bertemu kembali. Sampai jumpa".
Ku rapikan kembali rambut ku saat kulihat Fanya pergi dengan anak buahnya.
Dia pikir aku anak kecil? Berani-beraninya menyentuh rambutku. Apa dia gak tau kalau seharian ini aku di salon demi mendapatkan kualitas cantik bak ratu paripurna?
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (Completed)
RomanceAku hidup kembali? What the hell.... Kenapa aku bisa hidup kembali di tubuh orang lain? Apa ini termasuk reinkarnasi? Dan apa kalian percaya sebuah kehidupan setelah mati? GXG AREA 21++ *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT...