39

5.1K 704 51
                                    

"Zel".

Aku menoleh ke arah Carlos yang sedang menghisap sebatang rokoknya "hum?"

"Kamp jadi sepi gara-gara kamu mengundurkan diri".

Bibirku tersungging tipis "ya di ramein lah".

"Caranya?"

"Bakar aja kampnya biar ramai, kan lumayan bisa datengin pemadam kebakaran. Kamu nanti juga bisa dengerin suara wiuwuwiuw".

"Sialan".

Ku minum segelas brown sugar plus bobaku dan ku tatap keluar jendela. Kulihat beberapa kendaraan bermotor dan bermobil berlalu lalang tanpa henti.

Kira-kira mereka mau kemana dan mau ngapain ya? Perasaan kendaraan kok gak habis-habisnya sih? Kenapa mereka gak berdiam diri di rumah aja makan kue atau makan es krim sambil nonton kartun? Kenapa mereka rela berpanas-panasan di jalan raya? Apalagi polusi udara benar-benar gak bagus buat kesehatan.

"Kamu mikirin apa sih Zel?"

Aku kembali menoleh ke arah Carlos yang sedang menatapku dengan heran "mikirin diriku yang berstatus sebagai beban keluarga".

"Ckkk ngapain di pikirin sih? Mendingan kamu cari kerjaan daripada mikirin statusmu yang jadi beban keluarga".

"Kerja apa? Nguli? Atau jadi SPG?"

"Jadi guru olahraga aja".

Dahiku mengernyit "guru olahraga? Omg...aku yang punya kesabaran setipis tisu malah kamu suruh jadi guru olahraga?"

"Terus apa dong?",tanya Carlos

"Ya aku gak tau, makanya ini lagi mikir".

Drrrtttt

Ku ambil ponselku yang tergeletak di atas meja dan dahiku mengernyit saat muncul nama 'Fanya Ayana Ferrour ' di layar ponselku.

"Siapa?",tanya Carlos.

"Ah ini admin pinjol",sahutku.

Kedua mata Carlos membulat sempurna "admin pinjol? Demi apa? Astaga Razel...kamu bisa pinjam uang aku daripada utang online kayak gitu".

"Bentar...aku angkat dulu".

Aku segera mengangkat panggilan dari Fanya saat Carlos menghela nafas kasar.

"Hallo baby girlnya nyonya Fanya".

Deg

Suara ini.....kenapa ponsel Fanya bisa ada di tangan nya?

"Hallooo....apa ada orang di seberang sana?"

"Ya. Ada keperluan apa?"

"Perkenalkan nama saya Jessica Finley. Saya dan nyonya Fanya sedang bermain peemainan culik-culikan. Lalu nyonya Fanya sedang saya culik. Maukah kamu bergabung dalam permainan kami? Setidaknya harus ada pahlawan bertopeng untuk menyelamatkan nyonya Fanya?"

Fanya di culik? Sialan.....

Para bodyguard Fanya memang tidak berguna dan tolol semua. Kenapa sampai bisa mereka kelolosan sih? Lagian kenapa juga Fanya harus keluar dari mansion? Padahal waktu itu aku udah memperingatkan nya untuk tetap berada di mansion.

"Apa kamu dendam dengan Fanya karena kekasihmu Shanna meninggal setelah bertemu Fanya?"

Kulihat Carlos mengernyitkan dahinya dan menatapku penuh dengan tanda seru.

"Wow, apa kamu dukun? Kenapa kamu bisa tau pola pikirku?"

"Pola pikir mu itu seperti drama ftv, mudah di tebak dan terlalu biasa aja".

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang