46

6.4K 704 66
                                    

Fanya tersenyum miring "oh ya? Padahal Razel bisa membawa Kiara untukmu hari ini juga".

Apa-apaan Fanya? Bukankah dia bilang tidak akan mengusik Asha dan Kiara? Lalu kenapa dia bilang seperti itu pada Jeslyn?

Jeslyn kini menatapku "apa kamu tau keberadaan Kiara sekarang?"

Aku kini menatap Fanya dengan tajam "apa kamu mempermainkan ku? Kamu memang belum move on dari Asha......shittt".

Aku memilih berdiri dan berjalan pergi meninggalkan mereka, namun langkahku terhenti saat melihat seorang perempuan yang sangat familiar untukku. Dia sedang di bawa oleh Max menuju ruang makan.

Finley.....

Finley masih berjalan dengan sedikit pincang dan Max memegang lengan Finley dengan kuat.

Apa lukanya masih belum sembuh? Tapi kenapa dia bisa tertangkap secepat ini? Bukankah tadi Fanya bilang kalau Jeslyn menghalangi pergerakan Max untuk menangkapnya?

"Jeslyn....sekarang kamu pilih Finley atau Kiara?"

Aku menoleh kearah Fanya dan kulihat Fanya berjalan menghampiriku lalu memegang pergelangan tanganku dengan erat.

"Aku hanya mencintai mu bodoh. Jadi jangan mengatakan hal yang tidak masuk akal dan jangan berfikir yang macam-macam",bisik Fanya tepat di telingaku.

Deg

Ya Tuhan.... kenapa aku masih berfikir kalau Fanya masih mencintai Asha? Padahal aku mendengar dengan telingaku sendiri kalau dia sudah tidak mencintai Asha.

Apa ini yang dinamakan cemburu? Cemburu yang membuat ku merasa kesal, marah dan sakit hati dengan cepat?

"Mommy gila hah? Finley sedang terluka Mom. Kenapa Mommy menyuruh Max untuk menangkap Finley?"

Aku dan Fanya sama-sama menoleh ke arah Jeslyn. Ku lihat Fanya menaikan sebelah alisnya saat dia melihat Jeslyn yang sedang mendorong Max lalu memegangi Finley.

Apa Jeslyn gila? Bisa-bisanya dia mengatakan bahwa Mommy nya gila? Ya walaupun kenyataannya Fanya memang gila, tapi kan tidak perlu di utarakan seperti itu. Apalagi Fanya kan Mommy kandungnya.

"Apa kamu lupa kalau Mommymu ini hampir mati karenanya huh?",tanya Fanya dengan pelan dan bisa kulihat sorot kekecewaan yang terpancar dari tatapan Fanya ke Jeslyn.

Kulihat bibir Jeslyn seketika bungkam dan dahiku mengernyit ketika Finley menatapku dengan tajam "kamu....."

"Seperti nya aku pernah melihat mu",ucap Finley setelah ucapannya terhenti.

Deg

"Tentu saja kamu pernah melihat nya. Dia power ranger biru yang menyelamatkan ku",sahut Fanya.

Sebentar...kenapa percakapannya jadi ambigu begini sih? Sejak kapan ketua mafia bisa berkata power ranger di depan ketua mafia lainnya?

Finley menggeleng cepat "bukan itu maksudku. Tapi bukankah kamu sudah mati?"

Apa Finley tau aku? Ah benar.....dia kan memang mempunyai rencana untuk membunuh pasukanku agar tidak ada lagi yang menghalangi nya bertransaksi dengan teroris. Jadi mungkin dia tau fotoku walaupun dia tidak tau identitas ku, karena identitas ku sangat di rahasiakan oleh negara.

"Kamu mengenal mainan Mommy?",tanya Jeslyn ke Finley dengan bingung.

"Razel itu calon istri Mommy. Bukan mainan Mommy",sahut Fanya dengan tegas.

Finley berjalan ke arahku dan menatapku dengan lekat "kamu.... kenapa tatapanmu tidak asing?"

"Apa maksudmu Finley?",tanya Jeslyn dengan bingung.

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang