Ku benarkan maskerku sebelum aku memanjat dinding yang lumayan tinggi dan aku terbang turun ke atas permukaan tanah dengan mode ninja.
Pandanganku fokus ke sekeliling ku dan aku segera memanjat pohon yang cukup tinggi saat melihat seorang pria berjas berjalan di samping mansion.
Ku ambil teropong yang aku bawa untuk melihat keadaan di sekeliling ku.
Kedua mataku memicing saat melihat salah satu orang yang ada di foto sedang memasuki mobil lalu 2 orang lainnya ikut masuk kedalam mobil bagian depan.
Asha hebat juga. Dia benar-benar menemukan identitas orang-orang yang aku cari. Tapi dimana kedua orang lainnya? Apa mereka berada di tempat yang berbeda?
Dahiku mengernyit saat melihat 4 mobil memasuki halaman dan banyak perempuan memakai baju seksi turun dari mobil dengan 2 pria yang ada di foto.
Bibirku tersungging tipis saat melihat pria lumayan tampan dengan brewokan.
Akhirnya aku menemukan bos di antara ketiga pria yang ada di foto itu.
Skyler. Dia adalah salah satu bos gangster yang paling brutal di negara X. Sedangkan 2 pria lainnya yang bernama Bastian dan Mateo adalah kaki tangannya.
Tugas Skyler itu memasok persenjataan untuk para teroris yang ada di negara tempat aku menjadi abu dan dia adalah dalang di balik penculikan salah satu warga negaraku.
Seharusnya aku sadar dari awal kalau tujuannya sebenarnya adalah menargetkan ku dan para pasukanku karena orang-orang yang di culik itu sebenarnya hanyalah sebuah umpan.
Aku sangat yakin 100% kalau Skyler menargetkan kami karena kami selalu menggagalkan rencananya memasok senjata untuk para teroris dan gangster. Kami sudah sering menangkap para anak buahnya, namun para anak buahnya bisa bebas dengan mudah.
Aku juga gak tau kenapa mereka bisa bebas semudah itu. Apa mungkin karena uang?
Jika tidak ada bantuan dari Asha, mungkin aku tidak akan tau siapa bos yang ada di negara ini , karena menemukan mereka itu sangat sulit. Bahkan badan intelejen di negara ini tidak bisa menemukan informasi sedikit pun tentang mereka.
Tapi its okey ... aku akan membalaskan dendamku dan para teman-teman ku yang sudah gugur dengan terhormat.
Ku pasang kamera kecil di pohon dengan sudut-sudut yang berbeda lalu aku turun dengan hati-hati setelah keadaan aman.
Dengan lihai aku memanjat dinding dan melompat keluar lalu merangkak di semak-semak yang ada di depan dinding tinggi mansion milik Skyler agar tidak ketahuan oleh cctv yang sebelumnya aku selidiki.
Aku kembali memanjat dinding terakhir setelah aku berhasil melewati semak-semak dan pepohonan untuk keluar dari area mansion Skyler.
Area mansion milik Skyler benar-benar luas dan untung saja para penjaga lebih fokus menjaga di area utama.
Aku memang jago dalam bertarung dan membuat strategi, tapi aku tidak jago meretas. So...aku jadi kesusahan seperti ini.
Aku segera masuk kedalam mobil yang terparkir di dekat taman kota lalu melepaskan masker ku, teropong dan ku lepas juga jaketku yang kotor karena terkena tanah saat aku merangkak tadi.
Kini aku hanya memakai t-shirt berwarna hitam dan celana kain hitam yang penuh dengan rumput-rumput kering.
Ku masukan mobilku ke dalam bagasi dan aku turun dari mobil. Aku berjalan masuk ke dalam rumah dan langkahku terhenti saat melihat Finley berdiri memunggungiku di dekat taman buatan.
Kenapa dia bisa masuk? Perasaan aku sudah mengganti kode keamanan pintu masuk deh.
"Heh penyusup".
Dahiku mengernyit saat Finley menoleh ke arahku dengan kondisi yang sudah berantakan. Dia masih memakai pakaian kantor tapi wajahnya benar-benar kusut banget. Kedua matanya sembab dan bahkan kini dia malah menangis saat melihat ku.
Dia kenapa sih?
Finley berjalan cepat ke arahku dan memelukku dengan sangat erat "maafin aku hikss".
Maaf? Kenapa dia minta maaf?
"Aku benar-benar gak tau kalau kamu sakit parah seperti ini. Aku gak mengerti keadaan kamu, aku egois dan aku selalu merasa yang paling tersakiti padahal kamu lah yang paling tersakiti disini".
Dia kenapa sih? Dan dia kenapa jadi ngomong aneh?
"Lepas",ucapku kesal sambil melepaskan pelukan Finley.
Finley kembali memelukku dengan erat saat aku berhasil melepaskan pelukannya "aku mohon jangan seperti ini hikss. Aku gak ingin kamu membuatku benci padaku hanya karena kamu sakit parah. Aku mohon jangan bersikap seolah-olah kamu membenciku hikss".
Hah? Aku sakit parah?
"Apa maksudmu? Siapa yang sakit?"
Finley melepaskan pelukanku dan mengusap air matanya lalu....
Sroooot
Damn.... cantik-cantik kok jorok. Lagian kenapa dia tiba-tiba nangis seperti ini?
"Kamu jangan berpura-pura sayang. Aku sudah tau semuanya, aku tau alasan kamu bersifat dan bersikap seperti ini. Kamu pasti tidak mau aku sedih jika aku tau kondisi penyakitmu kan? Kenapa kamu tidak terbuka sama aku? Kenapa kamu selalu memikirkan perasaan ku hum? Kenapa?"
Aku mundur beberapa langkah "kamu sinting? Lagian siapa yang sakit? Siapa juga yang mikirin perasaan mu?"
Finley berjalan menuju meja dan mengambil sebuah map plus tissue lalu dia memberikan map itu padaku "aku dapat hasil pemeriksaan mu 3 bulan yang lalu".
Pemeriksaan ku 3 bulan yang lalu?
"Kenapa kamu tidak check up lagi huh? Kamu gak mau sembuh? Kamu gak mau hidup selamanya sama aku?"
Ini perempuan ngomong apa sih?
Ku buka isi map itu untuk mengeluarkan isinya. Aku bisa melihat hasil pemeriksaan fisik milik Shanna dan aku juga melihat hasil CT scan kepala dengan kontras, MRI kepala dengan kontras, tes darah, biopsi dan PET scan.
"Dokter Viona bilang kalau kamu terkena kanker otak stadium 3".
Kedua mataku sontak membulat sempurna dan menatap Finley dengan syok "what?!"
Finley mengusap ingusnya dengan tisu dan menatapku sendu "berhentilah berakting Shanna. Aku sudah tau semuanya dan akting kamu sudah gak mempan lagi buat kamu".
Akting apa sih? Aku benar-benar syok. Jadi aku hidup kembali di tubuh manusia yang sudah sekarat? Berarti aku juga akan mati dong?
Ya Tuhan....aku belum balas dendam tapi kenapa aku malah sekarat.
Tubuhku tiba-tiba melemas dan aku terduduk di atas lantai setelah mengetahui keadaan tubuh Shanna yang sebenarnya.
Finley membantuku berdiri dan memelukku dengan erat "kamu tenang aja sayang. Aku akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan mu dan apapun yang terjadi aku akan selalu mendampingi mu selama pengobatan mu. Jadi kamu tidak perlu takut lagi okey".
Aku tidak takut mati, tapi aku takut tidak bisa membalaskan dendamku sebelum kematianku datang.
Voted?
Komen?
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (Completed)
RomanceAku hidup kembali? What the hell.... Kenapa aku bisa hidup kembali di tubuh orang lain? Apa ini termasuk reinkarnasi? Dan apa kalian percaya sebuah kehidupan setelah mati? GXG AREA 21++ *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT...