"Nyonya .....Razel sudah datang".
Fanya yang semula menatap ke arah langit kini menoleh ke arahku dan kulihat Max langsung berjalan pergi meninggalkan kami berdua yang ada di pinggir kolam renang.
Fanya melepaskan kaca mata hitamnya dan meletakannya di atas meja lalu dia berdiri lalu berjalan ke arahku sambil berpangku tangan.
Ku lihat bibir Fanya tersungging tipis saat aku membalas tatapannya tak kalah tajam "kamu masih berani menatapku seperti itu? Apa kamu tidak takut mati?"
"Untuk apa aku takut mati jika aku pernah mati dan arwahku bisa masuk ke tubuh orang lain?"
"Pfttt hahahaha akhirnya kamu mengakui juga. So....apa kamu siap mati?"
"Ya. Toh manusia akan mati juga, jadi untuk apa aku tidak siap mati?"
Fanya mengambil sebuah pistol yang tergeletak di atas meja dan menodongkan pistolnya ke arah dahiku "aku suka gayamu".
"Apa maksudmu?"
"Kamu harus membayarku setelah apa yang kulakukan untuk membunuh Skyler ",ucap Fanya to the point.
Kepalaku mengangguk-angguk mengerti "ah jadi kamu mencari tau semua tentangku dan datang menemuiku hanya karena aku harus membayarmu atas apa yang kamu lakukan untuk membunuh Skyler"
"Tentu saja. Tidak ada yang gratis di dunia ini",sahut Fanya.
Aku berjalan semakin mendekat ke arahnya hingga ujung lubang pistol yang dia arahkan ke dahiku kini menempel di dahiku "aku tidak pernah memintamu untuk membunuh Skyler. So....jika kamu ingin aku mati, silahkan tembak saja".
Ku pegang tangannya yang masih memegang pistol dan ku tarik pistol itu sampai ujung pistol benar-benar menempel di dahiku "tembak saja".
Fanya langsung menarik tangannya dan membuang pistolnya ke arah kolam renang "aku tidak mau kamu mati karena aku mau yang lain".
Ku tatap pistol yang mulai tenggelam di kolam renang dan aku kembali menatap Fanya sambil mengernyitkan dahiku "yang lain? Apa?"
"Asha ....aku ingin bertemu Asha".
Dia ingin bertemu Asha? Wtf....dia pikir aku penghianat? Lagipula kenapa dia tiba-tiba ingin bertemu dengan Asha? Bukankah dia sudah tidak menginginkan Asha?
"Aku tidak bisa memberitahukan keberadaan Asha padamu. Aku tidak akan mengkhianati pernah partnerku".
Fanya tersenyum miring ke arahku "kalau begitu aku akan membunuh kedua orangtuamu".
"Shittt".
Fanya menaikan sebelah alisnya "bagaimana? Apa kamu akan tetap setia melindungi partnermu? Atau kamu ingin melihat kedua orangtuamu mati di tanganku?"
Bibirku tersenyum miris "ternyata aku salah telah mengagumimu. Ku pikir semua keburukan yang di katakan Asha tentang kamu itu salah. Ternyata memang semua yang di katakan Asha adalah kebenaran".
Kulihat Fanya yang hanya diam sedangkan aku menatapnya dengan sendu "aku akan memberi tahumu negara yang Asha tuju. Tapi aku tidak bisa tau pasti letak persembunyian nya dan aku juga tidak bisa memastikannya apakah dia masih disana atau tidak. Yang jelas aku hanya tau persembunyian terakhirnya, dan aku berharap setelah ini kamu tidak mengusikku lagi".
Ku tarik nafasku dalam-dalam dan ku hembuskan secara perlahan "Flam, Norwegia".
"Kalau begitu saya permisi",ucapku pelan.
Aku menunduk saat Fanya langsung memegang pergelangan tanganku ketika aku hendak melangkah pergi.
"Apa lagi? Bukankah aku sudah mengatakan posisi terakhir Asha padamu? Jadi apalagi maumu?", tanyaku kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (Completed)
RomanceAku hidup kembali? What the hell.... Kenapa aku bisa hidup kembali di tubuh orang lain? Apa ini termasuk reinkarnasi? Dan apa kalian percaya sebuah kehidupan setelah mati? GXG AREA 21++ *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT...