43

4.9K 707 50
                                    

"Maa..."

"Iya sayang"

Kulihat Mama menghentikan aktivitas menyapu halaman saat aku memasuki pintu gerbang rumahku.

"Pagi Tante...."

Aku menoleh ke belakang dan kulihat Fanya langsung berjalan ke arah Mamaku. Mamaku terlihat bingung saat melihat Fanya dan kedua mataku membulat sempurna saat Fanya dengan santainya mencium punggung tangan kanan Mamaku.

"Saya Fanya, pa...."

"Dia guruku SMA Ma".

Fanya langsung menoleh ke arahku dan menatapku datar.

"Guru SMA? Perasaan Mama hafal semua guru SMA kamu dan ......"

"Miss Fanya itu guru bahasa Inggris ku yang baru Ma, dan Miss Fanya dulu mengajar kelas 1 saat aku udah kelas 3. Jadi wajar dong Mama gak tau", bohongku.

Maafin aku ya Ma....aku udah bohong sama Mama.

Fanya sontak melotot ke arahku dan tiba-tiba Fanya langsung tersenyum saat Mama menatapnya "maafin saya ya Miss. Saya tidak mengenal Miss Fanya".

"Gak papa kok Tante".

"Mari silahkan masuk",ajak Mama.

Aku langsung menarik tangan Fanya untuk masuk kedalam rumahku saat Mama sudah masuk duluan kedalam rumah.

"Mau minum apa Miss?"

"Apa saja tante".

"Tunggu sebentar ya",pamit Mama dan Mama berjalan ke arah dapur.

Fanya kini menatapku dengan tajam "kenapa kamu berbohong pada Mamamu kalau aku adalah gurumu huh?", ucap Fanya dengan suara pelan

"Terus kamu mau bilang ke Mamaku apa?",tanyaku balik dengan bisik-bisik.

"Pacarku",sahut Fanya dengan suara pelan.

Deg

"Kamu sinting hah?"

"Aku gak sinting. Kamu pacarku dan milikku".

"Sejak kapan aku jadi pacarmu dan milikmu?"

"Sejak dari pertama kita bertemu di depan pintu gerbang rumahmu".

Astaga Tuhan....jadi Fanya sudah menandaiku sebagai pacarnya dan miliknya saat pertama kali kita bertemu didepan pintu gerbang rumahku.

"Jang....."

Ucapanku sontak berhenti saat melihat Mama yang datang membawa nampan yang berisi secangkir teh dan setoples roti kering "silahkan di minum ya Miss...maaf seadanya".

Kedua mataku berkedip pelan saat melihat senyum manis Fanya "tidak apa-apa Tante".

"Razel....kamu hutang ke rentenir?"

Aku menoleh ke arah pintu rumahku dan melihat Papa yang baru datang membawa seplastik belanjaan dari pasar.

"Rentenir?",tanya Mama bingung.

Papa langsung tersenyum manis ke arah Fanya "wah ada tamu. Maaf ya mbak".

"Gak papa kok Om",sahut Fanya dengan ramah.

Mama berjalan ke arah Papa "dimana ada rentenir Pa?"

"Di depan rumah ada 2 mobil dengan 8 orang pria berjas yang berotot dan bertato",sahut Papa.

"Maaf Om dan Tante. Orang-orang di depan itu adalah anak buah saya",ucap Fanya dengan tenang

Deg

Papa dan Mama sontak menoleh ke arah Fanya dengan syok.

"Anak buah kamu mbak?",tanya Papa bingung.

Fanya mengangguk mantap "ya Om. Mereka anak buah saya".

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang