16

6.2K 753 28
                                    

Fanya duduk menyilangkan kakinya dan menunjukan pahanya yang putih mulus.

"Tatapanmu benar-benar cabul",ucap Fanya.

"Hah?"

Fanya tersenyum miring "bertemu denganmu ternyata bisa membuatku melupakan rasa sakit hatiku pada perempuan yang tidak tau diri itu".

Rasa sakit hati pada perempuan yang tidak tau diri? Apa Fanya lesbian? Berarti kayak Asha, Kiara dan Finley dong.

"Maaf....apa anda lesbian? Kenapa anda sakit hati pada perempuan?"

Fanya tertawa pelan "hahaha kamu itu pura-pura lugu atau bagaimana? Bukankah kamu kekasih Finley? Kenapa kamu bisa bertanya seperti itu padaku".

Deg

"Anda kenal Finley?"

Fanya menggelengkan kepalanya dengan pelan lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajahku "aku tidak mengenalnya tapi aku sangat mengenalmu".

"Ya?"

Bulu kudukku meremang saat jari jemari Fanya menyentuh permukaan bibirku "aku sudah mencari tau semuanya tentangmu. Termasuk misimu bersama Asha dan Fla untuk menyelamatkan pria yang sedang ku tahan".

Deg

WHAT THE FUCK!!!!! BRENGSEK....INI JEBAKAN.

Asha dan dokter Fla benar.... perempuan ini benar-benar berbahaya. Aku ternyata terlalu meremehkan organisasi mafia Ferrour.

Bibirku tersungging tipis saat Fanya tersenyum miring ke arahku "kamu masih bisa tersenyum setelah kedokmu terungkap olehku?"

Ku pegang tangannya yang halus dan lembut "tentu saja aku bisa tersenyum karena aku tidak harus berpura-pura polos lagi di depanmu bukan?"

Fanya mencoba melepaskan tangannya dari peganganku  dan aku sontak membungkam mulutnya saat dia hendak berteriak.

Ku tindih tubuh Fanya dan aku segera memborgol kedua tangan Fanya menggunakan borgol plastik di atas kepalanya. Aku kini duduk di atas selangkangan nya sambil menyisir rambut panjang ku belakang dengan jari-jari tangan kananku, sedangkan tangan kiriku menahan kedua tangannya yang ada di atas kepalanya.

"Jika kepintaran ku tidak berhasil menipumu maka kebodohan ku yang akan membingungkan mu. Bagiamana? Apa kamu sudah tertipu dengan kebodohanku? Kamu pikir aku tidak tau kalau kamu sudah mengetahui rencana kami?".

"Kamu...."

Ku bungkam mulutnya menggunakan sapu tanganku yang sudah ku beri obat bius dan kulihat kedua mata Fanya membulat sempurna sedangkan tubuhnya meronta-ronta di bawahku.

Kulihat obat bius itu sudah bekerja dan tubuh Fanya tidak meronta-ronta kembali. Aku turun dari atas tubuh Fanya saat Fanya sudah pingsan.

Untung saja aku mempunyai rencana B.

Ku ikat rambut panjang ku dan aku kini keluar dari VVIP room. Kulihat sudah tidak ada Max dan bibirku tersungging tipis saat melihat Mishall yang sedang mengusap keringat tipis di dahinya.

Oh ya.... Mishall itu masih serumpun dengan Kiara, jadi Mishall membantu rencana kami.

"Ayo",ajak Mishall.

Aku mengangguk dan kami keluar dari club lalu masuk kedalam mobil Mishall.

"Bagaimana caranya kamu menyikat habis anak buah Fanya di tempat ramai seperti itu".

Mishall tersenyum manis dan menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang "mudah saja. Laki-laki akan selalu mudah di tipu/dimanfaatkan oleh perempuan cantik".

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang