Setelah 1 bulan menjalani pemulihan super ekstra, aku memilih mengundurkan diri dari pasukan khusus.
Aku merasa gagal menjadi pemimpin, aku selalu terbayang-bayang Agam yang meninggal karenaku, aku tidak berhasil menyelamatkan nya dan aku gagal dalam misiku walaupun aku berhasil menyelamatkan para sandera.
Carlos dan komandan sangat menyayangkan keputusanku tapi ini keputusan ku sudah tahu bulat dan tidak bisa di suruh mangkal lagi karena sudah keliling pakai mobil.
Aku tidak ingin meninggalkan orangtuaku lagi. Aku tidak ingin membuat mereka menangis karenaku.
Cukup 2 kali mereka menangis karenaku. Yang pertama mereka menangis karena aku sakit tipes dan hampir sakaratul maut, sedangkan yang terakhir mereka menangis karena kematianku. Aku benar-benar tidak sanggup mereka menangis lagi karenaku.
Aku hanya ingin melihat kedua orangtuaku tersenyum bahagia dan bangga, seperti mereka yang tersenyum bangga ketika aku berhasil lolos menjadi anggota pasukan khusus.
"Kita sudah sampai mbak".
Aku segera membayar ongkos taksi dan aku turun dari taksi.
Ku lihat rumahku dengan seksama dan perlahan aku membuka pintu gerbang rumahku. Kurasakan kedua mataku memanas saat melihat Mama sedang menyapu halaman.
"Ma....",ucapku pelan.
Mama menoleh ke arahku dan sapu yang dia pegang jatuh di atas tanah. Mama terlihat syok saat menatapku dan dia berjalan ragu ke arahku.
"Azel....."
"Kamu Azel kan?'
Ku jatuhkan tas ranselku dan kepalaku mengangguk pelan lalu melangkah ke arah Mama. Ku peluk erat tubuh Mama dan kudengar Mama menangis terisak di pelukanku "ya Tuhan.....kamu masih hidup Azel? Kamu benar-benar masih hidup?"
"Iya Ma, Azel masih hidup".
"Azel....jagoan Papa".
Aku dan Mama sama-sama menoleh ke arah samping, kulihat Papa berdiri kaku di tempat nya saat melihat ku.
Papa membenarkan kaca mata plusnya sebelum Papa menjatuhkan sekantong plastik sampah. Papa berjalan cepat kearahku lalu memeluk kami dengan sangat erat.
Ku pejamkan kedua mataku perlahan saat Papa menepuk-nepuk punggung ku.
Air mataku tiba-tiba mengalir saat mendengar suara Papa yang terisak. Aku semakin memeluk Papa dan Mama dengan erat.
Ya Tuhan..... terimakasih telah memberikan ku kehidupan ini, terimakasih telah memberikanku orangtua yang sangat menyayangi ku dan terimakasih telah memberikan ku kesempatan untuk bertemu kedua orangtuaku lagi.
"Allah Bapa Maha Kasih. Terimakasih Engkau telah memberikan kami kesempatan untuk berkumpul bersama kembali setelah perpisahan kami. Kami bersyukur atas berkat dan penyertaan-Mu kepada keluarga kami".
"Bapa, kami memohon pada-Mu agar Engkau memberikan rahmat-Mu pada keluarga kami. Kami memohon pada-Mu agar Engkau melindungi da memberkati kami semua disini".
"Kami unjukan doa ini kepada -Mu, ya Bapa, demi Yesus Kristus junjungan dan teladan kami, kini dan sepanjang masa. Amin".
Papa melepaskan pelukan kami setelah dia berdoa pada Tuhan dengan memeluk kami. Papa kini menangkup wajahku dan bisa kulihat kedua mata Papa yang masih berlinang air mata "berjanjilah pada Papa dan Mama untuk selalu bersama kami Azel".
Aku mengangguk pelan sambil mengusap air mataku "Azel janji Pa".
"Tapi bagaimana bisa kamu hidup?"
![](https://img.wattpad.com/cover/325917270-288-k11426.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (Completed)
RomanceAku hidup kembali? What the hell.... Kenapa aku bisa hidup kembali di tubuh orang lain? Apa ini termasuk reinkarnasi? Dan apa kalian percaya sebuah kehidupan setelah mati? GXG AREA 21++ *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT...