"Razel...."
"Iya Pa?"
Dahiku mengernyit ketika Papa menatapku dengan lekat saat aku masuk kembali kedalam rumah setelah mengantar Fanya keluar menuju mobilnya.
"Sini duduk", pinta Papa.
Aku kini duduk di depan Papa dan Mama "ada apa Pa?"
"Papa mau kamu menjauhi perempuan itu",ucap Papa to the point.
"Lho...kenapa?"
Papa menghela nafas pelan "mafia itu berbahaya Razel. Papa gak mau kamu berurusan dengan mafia".
Berbahaya darimananya? Perasaan Fanya itu gak ada tampang sangar-sangarnya karena dia terlalu imut untuk menjadi orang yang berbahaya.
"Yang di katakan Papamu itu benar sayang. Jangan berurusan dengan mafia",tambah Mama.
"Tapi Pa..."
"Tolong turuti permintaan Papa nak. Papa hanya tidak mau kamu kenapa-kenapa".
Kepalaku mengangguk pelan "baik".
Nurut aja deh, daripada panjang.
"Oh ya Zel. Di toko roti ujung jalan ada promo. Tolong beliin pisang bolen ya buat Mama",pinta Mama.
"Oke deh Ma. Papa mau apa?"
Papa terlihat berfikir sejenak "roti yang bolong tengah".
Roti yang tengahnya bolong itu bukannya donat ya?
Kepalaku mengangguk-angguk mengerti dan aku kini berjalan keluar dari rumahku menuju toko roti yang ada di ujung jalan.
Habis mandi ya emang cocoknya jalan-jalan beli camilan sih, terus bersantai-santai ria.
Sebenarnya aku masih pengen bersama Fanya, tapi katanya sih Fanya ada urusan mendadak dan aku menolak untuk ikut walaupun aku tadi di ajak.
Ya kali ikut dia, yang ada kedua orangtuaku gak bakalan bolehin aku ikut dia. Tadi aja Papa terang-terangan menyuruhku agar tidak berurusan lagi sama dia.
Tringg
Lonceng berbunyi saat aku memasuki toko roti yang lumayan besar ini dan aku mengambil nampan untuk ku bawa ke arah roti-roti yang berjejeran.
Ku ambil sekotak roti donat untuk Papa, sekotak roti bolen pisang untuk Mama, risol mayo untukku, risol ayam untukku, sandwich daging asap dengan keju untukku, roti keju untukku dan bolu kukus untukku.
Ku lihat ada beberapa orang yang berada di cafe sebelah dari dinding toko roti ini untuk menikmati kue dan coffe. Mungkin cafe sebelah satu produk dengan toko roti ini.
"Totalnya 112 ribu kak".
Ku serahkan 3 lembar yang 50 ribuan dan aku menerima kembalianku bersama seplastik roti-roti an yang aku beli tadi.
"Lho Razel".
Kepalaku mendongak setelah aku menunduk untuk melihat isi roti-roti an yang ada di dalam plastik ku.
"Seira?"
Seira tersenyum manis "padahal belum ada sehari, tapi kita sudau bertemu 2 kali".
"Iya juga ya".
"Kamu beli roti?"
"Hum. Papa dan Mama pengen roti".
"Ngobrol dulu yuk ke cafeku",ajak Seira sambil menarik tanganku menuju cafe sebelah.
Aku duduk di atas kursi sambil meletakan bingkisan rotiku di atas meja saat Seira berjalan menuju kasir lalu dia berjalan ke arahku lagi dan duduk didepanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
RETURN (Completed)
RomanceAku hidup kembali? What the hell.... Kenapa aku bisa hidup kembali di tubuh orang lain? Apa ini termasuk reinkarnasi? Dan apa kalian percaya sebuah kehidupan setelah mati? GXG AREA 21++ *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT...