48 (End)

13.3K 887 132
                                    

Aku duduk terdiam di depan kedua orangtuaku dan kulirik Fanya yang terlihat tenang. Mama dan Papa menatap kami secara bergantian.

Pandanganku beralih ke arah anak buah Fanya yang sibuk membereskan mayat Seira dan keenam anak buahnya lalu mereka mulai membersihkan darah-darah yang berceceran di lantai, tembok dan lain-lain.

"Sejak kapan Razel?"

Aku menoleh ke arah Mama saat Mama mulai membuka suaranya.

"Maaf Ma",sahutku dengan suara pelan.

Kulirik Fanya yang menoleh ke arahku saat aku menunduk "kamu tidak perlu minta maaf kepada Mama mu Razel. Cinta itu bukan suatu tindakan kejahatan atau kriminal".

"Aku minta maaf ke Mama bukan karena aku mencintaimu Fanya. Tapi aku minta maaf ke Mama karena rumah Mama jadi tempat pembantaian mu. Gimana kalau rumah ini jadi angker hum? Mama dan Papa itu takut hantu, jadi aku harus minta maaf ke mereka atas namamu karena kamu sudah membuat citra rumah kedua orangtuaku menjadi angker. Lagi pula aku juga sudah siap mental, hati dan jiwa jika kedua orangtuaku tau hubungan kita",sahutku panjang kali tinggi ke Fanya.

Fanya hanya tersenyum tipis lalu mengangguk mengerti "okey lanjutkan percakapannya mu sayang. Maaf sudah memotong pembicaraan mu pada Mamamu".

Fanya kini menatap Mama dan Papaku dengan lekat "silahkan kembali mengintrogasi Razel Ma dan Pa. Waktu dan tempat saya persilahkan".

Mama dan Papa hanya terdiam lalu mereka kembali menatap ku "jelaskan ke kami semuanya",pinta Papa dengan suara yang tegas.

Ku pegang punggung tangan kanan Fanya dengan erat dan kulirik kedua orangtuaku menatap tanganku yang sedang menggenggam punggung tangan Fanya.

Aku menoleh ke arah Fanya saat Fanya tiba-tiba merangkul lenganku dengan erat "kami saling mencintai satu sama lain. Ijinkan kami untuk bersama sampai akhir hayat kami".

Deg

Papa menarik nafasnya dalam-dalam "apa kamu serius dengan ucapanmu Fanya? Kalian itu sama-sama perempuan dan sesama perempuan tidak akan bisa untuk mempunyai keturunan".

"Papa dan Mama tenang saja. Saya kaya dan banyak uang. Saya akan menjamin Razel hamil dengan program-program di dunia medis agar Razel mempunyai keturunan tanpa berhubungan dengan lawan jenisnya dan saya juga akan menjamin kalian mempunyai cucu dengan segera",sahut Fanya dengan penuh keyakinan walaupun ada kesombongan yang tersirat dari kata-kata nya.

Kenapa Fanya memanggil kedua orangtuaku dengan sebutan Papa dan Mama? Sejak kapan Mama melahirkan Fanya?

"Kalian harus merestui kami",ucap Fanya.

Heh....kenapa dia malah memaksa orangtuaku untuk merestui hubungan kita?

"Bagaimana kalau saya tidak merestui kalian? Apa kamu akan membunuh kami?",tanya Papa to the point.

Fanya menggelengkan kepalanya dengan pelan "tidak. Mana mungkin saya membunuh kedua orangtua perempuan yang saya cintai? Saya tidak akan pernah melakukannya, tapi kemungkinan para musuh saya di dunia per-mafiaan yang akan membunuh kalian karena putri kalian terlibat dengan saya".

Kulihat Papa dan Mama sangat syok namun Papa terlihat sedang menenangkan dirinya "apa hubungannya kami dengan mu Fanya? Kenapa nyawa kami terancam hanya karena putri kami mempunyai hubungan denganmu?"

Ya seperti inilah dunia. Susah di mengerti dan di pahami.

"Ya karena saya bos mafia dan kalian adalah mertua saya. Bukankah sudah jelas soal hubungan kalian dengan saya? Hubungan antara menantu dan mertua".

Fanya menoleh ke arah anak buah Fanya yang sibuk menuang cairan antiseptik ke lantai "hari ini adalah hari permulaan nyawa kalian terancam. Saya juga bisa menjamin bahwa kalian akan menjadi incaran musuh-musuh saya".

RETURN (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang