Pembawa Sial

2.4K 124 24
                                    

Kembali dengan cerita baru sembari nyiapin sequel dan extra part novel yang lain.

Mohon dukungannya dengan meninggalkan jejak komen sebanyak-banyaknya, sama vote biar makin semangat nulis dan updatenya ^^

Aku mencoba yang terbaik dalam membangun akun ini. Semoga bisa bertahan dan makin maju, tapi semua itu gak lepas dari dukungan dan kasih sayang kalian.

Maka itu berkenanlah membantuku membangun akun ini, biar semangat update cerita.

Maka itu berkenanlah membantuku membangun akun ini, biar semangat update cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kisahnya mengharu biru, stok airmata yang banyak ya kesayangan akoeh ....

Semangat koment dan vote = semangat nulis dan update he he he he ....

***

"Kau tidak perlu menikahinya. Dia penyebab kesialan yang terjadi dalam keluarga kami. Aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan kesialan itu," ucap seorang pria paruh baya berwajah tampan namun keras.

Kesialan yang dia maksud tentu saja sigadis cantik yang bernama Zephyra Hermia atau yang dikenal dengan nama Hera. Entah siapa yang memberinya panggilan itu tapi sejak kecil dia dipanggil dengan nama itu.

"Aku tidak akan mengingkari janjiku pada Camelia." Suara pria yang menjadi lawan bicara pria paruh baya tadi terdengar tenang dan dalam.

Tidak tersirat apapun dalam nada suaranya, membuat lawan bicaranya kebingungan.

"Aku akan bertanggung jawab atas pilihanku. Orangku akan datang untuk melamarnya, setelah pernikahan aku akan membawanya ketempatku." Lanjut pria itu sambil berdiri.

Setelah merapikan jas berkabung yang dikenakannya, pria itu pergi tanpa berpamitan sembari mengenakan topi fedora hitam miliknya. Hari ini adalah hari paling mengerikan dalam hidupnya.

Kekasih yang sudah menemaninya selama lima tahun telah pergi meninggalkannya. Padahal akhir bulan ini akan melangsungkan pernikahan sesuai dengan impian gadisnya.

Pria itu adalah Andrian Edmund, seorang terpandang yang memiliki estat paling luas. Dia tinggal seorang diri karena kedua orangtuanya sudah meninggal saat dirinya masih remaja.

Sejak itu dia hidup bagaikan burung hantu, berkeliaran hanya saat hari sudah gelap. Tujuannya tentu tempat perjudian, sekalipun tidak pernah kalah.

Selain kekayaan yang diwariskan kedua orangtuanya, kekayaan pria itu juga berasal dari hasil perjudian. Dan tidak pernah berhenti meski kekasihnya (Camelia) selalu memintanya untuk meninggalkan dunia gelap itu.

*
Seorang gadis cantik berambut panjang berwarna coklat keemasan sedang berdiri didepan jendela besar dengan tatapan yang teramat kosong.

Jarinya saling tertaut dengan bibir pucat bergetar hebat, dalam benaknya dia sedang merutukki dirinya sendiri karena musibah ini terjadi karenanya.

'Aku pembawa sial' tiga kata itu selalu tersebut dalam benaknya. Tubuh mungilnya menggigil karena membayangkan hidup yang dia jalani selama ini sangat mengerikan.

SamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang