Halo kesayangan ....
Mau info, Arabella season 2 udah tayang ya :)
Beberapa bab akan tayang di Wattpad dan selanjutnya di Karyakarsa dengan harga yang paling murah, aku buat harga paketan juga nanti. Supaya kita semua happy membacanya :)
Happy reading ya .... ^^
***
Hera dikejutkan oleh kedatangan nyonya Nohan dengan seorang pria paruh baya yang sangat mirip dengan Zavion, dapat di simpulkan kalau pria ini adalah ayahnya Zavion.
Hera yang tidak siap menerima orang asing terlihat sedikit gelisah dan itu membuat tuan Nohan iba. Dia yang sudah melihat berbagai macam manusi tentu tahu apa yang terjadi pada Hera.
Untung istrinya segera menenangkan dan menjelaskan maksud kedatangan mereka kemari. Tuan Nohan tidak perlu melihat-lihat sekitar untuk memastikan keamanan, rumah ini sudah seperti rumahnya sendiri.
"Suamiku dan aku bertanggung jawab atasmua, nak. Dan baru kali ini suamiku punya waktu melihatmu. Jangan takut, suamiku bukan pria pemarah." Hera menunduk takut sambil mengangguk kecil.
Tuan Nohan langsung duduk disofa tanpa di persilahkan lebih dulu, nyonya Nohan menuntun Hera dan duduk disampingnya. Penampilan Hera yang sekarang jauh lebih baik, selain telapak kakinya, tak ada yang kurang dari gadis cantik itu.
Nyonya Nohan merawatnya dengan baik, mulai dari gaun, pakaian dalam, alat rias bahkan tatanan rambut semua di siapkan. Hera seperti gadis pada umumnya kalau tidak melihat jauh kedalam matanya.
Ya ... jauh didalam matanya terdapat ketakutan yang teramat sangat, hidupnya seperti sedang diawasi sepasang mata yang mengerikan.
"Kau harus hidup lebih baik agar putraku tidak mengkhawatirkanmu. Pekerjaannya sudah sangat berat, aku tidak mau konsentrasinya terganggu."
"Maksud paman Nohan, kalau dia sudah memastikan kondisimu, Zavi tidak perlu khawatir lagi." Nyonya Nohan memberikan tatapan peringatan pada suaminya.
"Katakan padanya aku baik-baik saja." Cicit Hera. Tuan dan nyonya Nohan saling pandang. Tuan Nohan menangkap gerakkan gelisah gadis itu, memilin ujung baju dengan jemari gemetar.
Hera punya trauma besar terhadap pria, ayahnya dan Edmund dua pria mengerikan yang membuatnya sampai seperti ini. Karena itu setiap melihat pria dia langsung membayangkan keduanya, seketika hatinya menggigil ketakutan.
Tuan Nohan bangkit lalu pergi begitu saja, bukan tidak suka oada Hera melainkan kasihan. Jelas gadis itu mengalami guncangan yang sangat besar meski mencoba terlihat kuat.
Entah apa yang orang-orang lakukan padanya, membayangkan nasib buruk itu menimpa kedua putrinya, hatinya terasa amat sakit.
"Puby, jangan ganggu Hera." Hera baru menyadari kalau kakinya diendus sesuatu, terasa geli dan dingin. Kalau tidak mendengar erangannya, dia mengira kalau hewan itu adalah kucing.
Hera menundukkan wajahnya untuk melihat hewan yang ternyata lumayan besar.
"Namanya Puby, sebenarnya dia anjing pemburu, entah kenapa bisa selucu cihua-hua, anjing pemburu yang paling manja dan malas. Puby kesayangan Zavi."
Hera mengelus bulu kepala anjing berbulu lebat yang agak mirip dengan srigala itu. Puby mendongak, menatap lembut Hera seolah menyambut kehangatan yang Hera tawarkan.
"Tidak biasanya dia menyambut orang baru, sepertinya dia menyukaimu." Hera masih mengelus bulu kepala Puby, anjing itu langung meringkuk dikaki Hera, menggerakkan ekornya sebagai pertanda nyaman.
Nyonya Nohan terkekeh kecil lalu ikut mengelus Puby, "kau tahu benar ada gadis cantik. Eliza akan cemburu jika melihatmu manja pada orang lain selain dia."

KAMU SEDANG MEMBACA
Samar
RomanceNovel sedang proses cetak. Kunjungi Ig: Ado_9027 atau Novelis_ado9027 untuk info lebih lanjut. Edisi exlusive, terbatas. Hanya untuk 22 orang tercepat. Terdapat extra bab yang tidak ada di PLATFORM. *** Jangan coba-coba berani plagiat cerita ini kal...