Bab 3. Siuman

4.6K 184 13
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Hari ke lima belas, tepat dua pekan Elisa berada di rumah sakit dan masih belum sadarkan diri. Di dalam ruang rawat nya, ada tiga orang dengan berpakaian seperti dua anak buah Sarendra yang datang beberapa hari yang lalu.

Mereka bertiga di perintah kan oleh Sarendra untuk menjaga Elisa yang tengah koma, karna Sarendra sendiri tengah ada kerjaan yang penting di kantor nya.

"Kalau di pikir pikir, Tuan Sarendra sangat perhatian yah sama gadis itu. Pasal nya, baru kali ini Tuan Sarendra se perhatian ini sama orang sejak anak dan istri nya pergi. " Ucap laki-laki berambut agak gondrong itu yang salah satu dari mereka.

"Itu karna gadis itu seperti putri nya. Mereka seumuran,bukan? " jawab laki-laki botak yang tengah berbaring di sofa panjang.

"Dari mana kamu tau?" tanya laki-laki botak namun rambut nya pirang, yang tengah bersandar di dinding sambil bersedekap dada.

"Yah... Aku hanya menyimpulkan sendiri sih. " Jawab si laki-laki botak di sofa itu sambil mengidikkan bahu nya.

"Benar juga" Timpal si laki-laki agak gondrong itu.

Lama ketiga nya mengobrol dengan sesekali menengok ke arah Elisa yang keadaan nya masih sama. Masih tetap menutup mata tanpa ada pergerakan sama sekali.

"A-ku di mana?"

Sontak ketiga nya langsung menoleh ke arah Elisa ketika mendengar suara itu. Dan benar dugaan mereka. Elisa siuman. Gadis itu memegangi kepala nya yang terbalut perban, sambil melihat ke sekeliling nya.

Rasa pening di kepala nya masih sangat terasa, itu membuat Elisa menjadi meringis pelan karna rasa sakit yang menjalar di kepala nya.

Elisa berusaha bangun dari posisi berbaring nya. Namun, baru saja ia ingin melakukan nya, tiba-tiba ada tangan yang menahan nya. Elisa menoleh ke arah sang pemilik tangan yang menahan nya. Ia mendapati tiga orang laki-laki ber jas hitam tengah berdiri di samping nya, salah satu dari mereka nampak sibuk dengan ponsel nya.

"Kalian... Siapa?" tanya Elisa merasa kebingungan.

"Oh kita, suruhan nya Tuan Sarendra. Kita di suruh buat jagain kamu. " Jawab si laki-laki rambut pirang.

Elisa mengernyitkan dahinya bingung. Ia tak tau siapa itu Sarendra, dan kenapa orang itu menyuruh tiga orang laki-laki itu menjaga nya. Seakan tau dengan kebingungan Elisa, laki-laki botak itu pun menjelaskan yang sebenarnya.

"Tuan Sarendra adalah orang yang kamu selamat kan waktu itu dari kecelakaan" ucap nya.

"Selamatkan? Apa maksudnya? Apa aku di sini karena menyelamatkan orang bernama Sarendra itu?" -Monolognya dalam hati.

Tak berlangsung lama saat Elisa terdiam, pintu terbuka. Di sana menampilkan Sarendra dengan raut yang tak dapat di tebak. Namun dapat di pastikan kalau ia senang Elisa sudah siuman.

Tiga orang yang tadi menjaga Elisa kini membungkuk dan membiarkan Sarendra berjalan maju ke arah Elisa yang nampak sangat ke bingungan akan apa yang terjadi.

"Senang akhirnya bisa melihat kamu sudah siuman. " Ucap Sarendra tersenyum tipis.

"Om siapa?" tanya Elisa tanpa menjawab ucapan Sarendra barusan.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang