Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Tok
Tok
Tok
Seorang laki-laki muda nan tinggi yang menggunakan setelan Jaz yang rapih mengetuk pintu berwarna hitam pekat di hadapannya itu.
"Masuk, "
Setelah mendengar kata itu, laki-laki itu langsung masuk ke dalam ruangan itu.
"Selamat siang, Pak Wijaya, " Ucap laki-laki itu yang tak lain adalah sekertaris Wijaya.
Kalian masih ingat Wijaya kan? Iya, dia adalah Papa kandung Elisa. Pria paruh baya yang dikenal berkharisma dan rendah hati yang nyatanya adalah sosok tempramen dan jahat pada putri kecilnya yaitu Elisa.
"Maaf Pak, telah menggangu waktu istirahat anda, "
"Langsung ke intinya saja." Kata Wijaya tanpa melihat ke arah sekretarisnya itu.
"Sore ini anda ada jadwal pertemuan dengan salah satu rekan bisnis untuk membahas kontrak kerja sama, Pak." Ucap Laki-laki itu.
"Siapkan semua yang di butuhkan, kita berangkat sekarang. " Titah Wijaya lalu berdiri dari duduknya dan pergi meninggalkan ruangannya.
Laki-laki itu membungkuk sopan dan segera membereskan berkas-berkas yang akan ia bawa bersama atasannya itu.
⬤⬤⬤⬤
Pagi ini, Elisa nampak tengah bermalas-malasan di ruang tengah sambil bermain ponsel dengan posisi badan yang tidak biasa. Kepala bagian atas yang menyentuh lantai, dan kakinya yang berada di atas sandaran sofa. Hal itu membuat para pekerja dirumah itu hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan anak majikan mereka.
Sambil bersenandung kecil, gadis jelita itu terus menatap ponselnya. Sampai pada akhirnya ia terlihat sangat serius menatap benda pipih canggih itu. Disana, ia sedang melihat iklan laptop keluaran terbaru yang baru saja dirilis. Hal itu membuat Elisa menjadi tertarik dan ingin memilikinya.
"Bagus juga, mau beli ah." Ucapnya dan memencet gambar laptop itu dengan senyuman yang sumringah.
"EBUSET! HARGANYA MAHAL BANGET ANJER!" Pekik Elisa ketika melihat harga dari laptop itu. Seharga mobil.
"Ini mah seharga duit jajan gue selama lima bulan." Ucapnya merasa kecewa karena sepertinya ia tidak bisa memiliki laptop keluaran terbaru itu.
"Minta ke Ayah aja kali ya? Tapi kalau ga di kasi? Ah bodo amat lah! Di coba dulu gaseh!" Seru Elisa lalu bangkit dari posisi tidak mengenakkannya itu.
"EDENNNNN!" Teriak Elisa hingga suaranya memenuhi seisi rumah.
"Apa? Berisik banget sih! Orang saya dari tadi duduk disini." Ujar Eden kesal.
Elisa hanya menyengir kuda sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Hehe, iyaka? Maap kalo gitu." Ucapnya cengengesan.
"Hihi, iyiki? Miip kili giti." Cibir Eden yang masih merasa kesal dengan Elisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Teen FictionMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...