42. Waktu Bersama Ayah

1.4K 55 2
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Langit yang semula gelap, kini telah berubah menjadi langit yang biru. Bulan yang semula nampak di langit, kini bergantian dengan matahari. Pagi yang begitu indah dan sejuk. Suara kicauan burung yang beterbangan di langit menambah kesan indah pada pagi itu.

Elisa, si gadis jelita dengan kacamata bulat yang bertengger di hidungnya serta sebuah buku di tangannya yang sedang ia baca. Gadis itu nampak menikmati udara pagi di halaman belakang rumah dengan duduk di kursi kayu sembari menikmati kue kering serta susu.

"Permisi Nona, anda di panggil sama Tuan besar agar segera bergabung untuk sarapan." Seorang perempuan muda dengan seragam sama seperti para pekerja lainnya dirumah itu.

Elisa menoleh kesamping, kemudian menutup bukunya. "Baiklah Nona maids yang manis." Ucap Elisa lalu segera beranjak pergi dari sana.

Mendengar ucapan gadis paling berharga di keluarga Dewantara mengakatan dirinya Nona maids yang manis, membuat perempuan itu tersipu malu dan tidak menyangka jika Nonanya akan mengatakan hal itu padanya.

Lupakan tentang perempuan itu, mari berfokus kembali pada gadis jelita berjuta pesona itu. Elisa duduk di kursi meja makan seperti biasanya, ia duduk di samping Raffino yang juga baru datang.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Sarendra pada empat remaja di hadapannya.

"Pagi Ayah/Pagi Om Ren." Balas mereka serempak.

"Karena semua sudah ada, mari mulai sarapan." Ucap pria dewasa itu yang langsung dituruti oleh keempat remaja dihadapan nya.

Mereka berlima memakan sarapan mereka dengan tenang dan tidak ada yang berbicara. Bukan karena di meja makan tidak boleh berbicara, Sarendra sama sekali tidak menerapkan peraturan itu dirumahnya.

"Siang ini bisa kan, Yah?" Tanya Elisa membuka suara.

Sarendra hanya mengangguk saja sebagai jawabannya. Melihat anggukan itu, Elisa tersenyum lebar dan kembali memakan makanannya dengan tenang.

⬤⬤⬤⬤

Siang ini, entah kenapa matahari terasa sangatlah menyengat. Hal itu membuat Elisa merasa malas untuk keluar rumah karena cuaca yang begitu panas. Tapi, ia baru ingat, kalau siang ini dia akan pergi bersama Ayahnya untuk membeli apa yang ia inginkan kemarin.

Sekarang gadis itu tengah sibuk memilih pakaian apa yang akan ia pakai untuk pergi bersama Ayahnya. Hingga akhirnya ia memilih baju kaos putih lengan pendek, dengan luaran berwarna coklat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang