21. Cari tau

2.2K 70 0
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Jam menunjukkan jam empat lewat lima belas menit, yang berarti murid di Lavender high School sudah di perbolehkan untuk pulang. Para murid-murid bahkan sudah berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing.

"El, lo baliknya sama Eden, kan?" tanya Reffano sambil membereskan alat tulisnya masuk ke dalam tas ransel kuningnya.

Elisa mengangguk pelan. "Iya, Eden kayaknya udah ada di parkiran." jawab Elisa.

"Yaudah, kita ke parkiran bareng aja deh. Oh iya, gue sama Fino ga langsung balik ke rumah ya, soalnya ada urusan bentar." ucap Reffano.

"Hm.." balas Elisa kemudian mengambil tasnya di atas meja.

"Oh iya, Gavino udah pulang ka?" Tanya Elisa.

"Iya, tadi dia pulang lebih awal karena ada urusan sama Om Ren." Jelas Reffano.

Elisa mengangguk paham. "Yaudah, balik kuy. Fin, buruan." Ajak Elisa.

Raffino yang masih sibuk bermain ponsel pun dengan terburu-buru langsung memasukkan semua bukunya tanpa memperdulikan apakah bukunya akan koyak jika di masukkan dengan cara seperti itu.

"El, Fan, tungguin gue woi!" Panggil Raffino setengah berteriak dan berlari keluar kelas menyusul Elisa dan juga Reffano.

Keadaan kelas sekarang sudah sepi, hanya tinggal tersisa dua orang murid lagi di dalam kelas yang lumayan luas itu. Seorang gadis berambut panjang yang di kuncir kuda, terlihat masih membereskan barang-barangnya untuk di masukkan ke dalam tas. Sedangkan di ujung sana, terlihat Elio yang diam memperhatikan gadis itu.

Lama Elio memperhatikan gadis itu, hingga akhirnya ia memilih untuk mendatanginya saat melihat gadis itu hendak meninggalkan kelas. Elio menahan tangan gadis itu, hingga membuat gadis cantik dengan tampang julid yang mendominasi wajahnya, menatap heran Elio.

"Gue mau ngomong sama lo." Ucap Elio, namun gadis itu hanya diam, masih dengan tatapan herannya.

"Sebentar doang kok." Lanjut Elio.

Gadis itu melepaskan tangannya yang di pegang oleh Elio. "Mau ngomong apa?" Ucapnya terkesan cuek.

Elio menggaruk tengkuknya yang tak gatal, guna menepis rasa canggung dan ragu dalam dirinya. "Lo kenal sama Elisa ga?" Tanyanya.

Gadis itu berdecih sinis, lalu menatap tajam Elio. "Pertanyaan Bodoh macam apa ini?" Tanya gadis itu lalu terkekeh sinis. "Gue ga punya waktu buat lo yang basa-basinya basi!" Final gadis itu lalu langsung pergi keluar kelas.

Elio tak tinggal diam, pemuda itu langsung menyusul gadis itu dan kembali menahannya. Gadis itu berbalik dan bersiap memaki-maki Elio. Namun dengan cepat Elio mencegahnya.

"Tunggu dulu! Iya, lo kenal Elisa. Maaf, karena gue ga pandai basa-basi." Ucap Elio cepat, sebelum gadis itu memaki-maki dirinya.

"Terus?"

"Lo tau banyak tentang Elisa ga? Kalau iya, bisa tolong ceritain sedetail mungkin? Yang lo tau aja." Ucap Elio penuh harap.

Gadis itu terdiam sesaat sembari menatap Elio dengan ekspresi yang sulit di artikan. "Jaman sekarang ga ada yang geratis, bro!" Ujar gadis itu, dan langsung pergi dari sana.

"Dua juta! Gue kasi lo Dua juta, kalau lo mau ceritain tentang Elisa ke gue."

Gadis itu langsung menghentikan langkahnya begitu mendengar Elio mengucapkan nominal uang yang akan di berikan kepadanya, kalau ia mau menceritakan tentang Elisa.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang