9. Hukuman

4.3K 151 0
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Seorang gadis berseragam sekolah putih biru dengan perlahan melangkahkan kakinya masuk ke sebuah rumah yang nampak mewah. Begitu sampai di dalam, ia tak mendapati para saudaranya begitu pun kedua orangtuanya di dalam rumah.

Elisa, gadis itu adalah Elisa yang saat itu masih berusia tiga belas tahun dan masih duduk di bangku SMP.

Elisa menghela napasnya lelah, ia berjalan menaiki tangga guna pergi ke kamarnya. Saat di tangga ia tak sengaja ber papasan dengan salah satu asisten rumah tangga di rumahnya itu.

"Loh, non Elisa kok di rumah? Non Elisa ga ikut sama yang lain?" tanyanya.

"Emang yang lain pergi ke mana?" tanya Elisa balik.

"Tuan Wijaya mengajak Nyonya sama saudara Non Elisa liburan ke pantai, dan katanya akan kembali dua hari lagi." jawab asisten rumah tangga itu.

"Oh gitu yah Bi, kalo gitu saya ke kamar dulu yah. Saya capek soalnya." pamit Elisa melangkahkan kakinya kembali menaiki tangga.

"Baik Non. Untuk makan malamnya saya antar kan ke kamar Non saja, yah." Elisa mengangguk sebagai jawabannya.

Setelah sampai di kamar, Elisa langsung melepaskan tasnya dan melemparkannya ke sembarangan arah, kalau langsung menghempaskan dirinya di atas tempat tidur.

"Selalu aja kayak gini..." gumam Elisa entah kepada siapa.

Elisa pun memejamkan matanya, namun ia tak tertidur, ia hanya menenangkan pikiran dan hatinya saja.

"Mimpi aku udah berantakan, hidup aku juga, semuanya udah berantakan." ucapnya masih tetap memejamkan matanya.

Menjadi Elisa memang lah tidak mudah. Elisa selalu saja tak di anggap dan di abaikan, bahkan jika ia ingin ikut bergabung bersama ayah, ibu, serta kedua kakaknya saja, ia selalu di usir. Bahkan sangat menyakitkan saat Elisa melihat Axel, gadis yang tak jelas asal usulnya itu justru di jadikan sebagai ke sayangan keluarga nya.

"Aku harap aku ga akan bangun lagi." ucapnya dan perlahan napasnya mulai teratur, menandakan kalau ia sudah tertidur.

⬤⬤⬤⬤

Pagi hari telah tiba, Elisa terbangun dari tidurnya masih dengan seragam sekolah yang ia pakai. Dengan perlahan ia bangun dan beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi. Kemudian setelah mandi, Elisa hanya berdiam diri di kamarnya seharian, tanpa berniat keluar kamar. Ia duduk di balkon kamarnya sambil memandangi langit biru dengan gumpalan awan putih di sana.

Tok... Tok... Tok...

Suara pintu kamarnya terdengar di ketuk, Elisa pun menoleh ke arah pintu dan tak melakukan apa pun, ia biar kan saja.

"Permisi Non, Bibi boleh masuk ga?" suara yang sepertinya tak asing bagi Elisa terdengar dari luar.

Tak ada jawaban dari Elisa. Elisa justru hanya diam, solah acuh dan tak mendengar suara itu.

Cek lek....

Kemudian pintu kamar Elisa terbuka, terlihat seorang wanita dengan pakaian sederhana masuk ke dalam kamar Elisa sambil membawa nampan yang berisi semangkuk bubur dan juga segelas susu hangat.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang