Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Seminggu sudah berlalu sejak pertandingan basket anatara Lavender high school dan Dewanta high school. Terlihat di kelas Elisa, sedang berlangsung pelajaran yang tidak di sukai oleh Elisa, yaitu Kimia. Karna merasa malas untuk belajar, Elisa pun memilih untuk tidur saja di kelasnya, padahal pelajaran kimia itu baru saja di mulai.
Baru saja, guru kimia itu ingin memberikan materi, tiba-tiba wali kelas mereka masuk, bersama dengan satu orang murid laki-laki yang sudah tak asing lagi bagi Elisa.
"Maaf Bu, sudah mengganggu waktunya. " ucap Bu Rere wali kelas mereka. Dari kelas 10 Bu Rere memang sudah menjadi wali kelas di kelas IPA 1 ini.
"Iya Bu tidak apa." balas guru kimia itu.
Di samping Elisa, Reffano terus berusaha membangunkan Elisa yang sedang tertidur lelap di sampingnya.
"El, bangun, ada Bu Rere." Bisik Reffano, dan akhirnya Elisa pun bangun dari tidurnya.
"Perhatian semuanya... Ibu ada kabar gembira buat kalian, kita kedatangan murid baru." Ucap Bu Rere sembari tersenyum.
"Kabar baik buat lo semua, tapi kabar buruk buat gue." Celetuk Elisa tiba-tiba, hingga ia pun menjadi pusat perhatian di dalam kelasnya.
"Elisa... Kamu tidak boleh berbicara seperti itu dengan teman barumu, nak. " tegur Bu Rere, dan Elisa hanya acuh tak acuh saja.
"Teman? Sejak kapan saya anggap banci itu sebagai teman? Saya bicara fakta kok. Bakal suram nih kelas karna kedatangan dia." Ucap Elisa menatap sinis Elio.
"Elisa... Kamu jangan berbicara seperti itu, nanti kamu saya hukum loh." ucap guru kimia itu dengan tutur katanya yang di lembut-lembutkan.
"Silahkan aja sih, gue juga belum pernah di hukum sekalipun gue nglakuin kesalahan." balas Elisa.
"Bu Patmi, dia aja setiap ngelihat saya melanggar peraturan sekolah, dia tidak pernah menghukum atau manggil saya ke BK. " lanjut Elisa.
"Dan satu lagi, Bu, saya juga murid di sini. Jangan perlakukan saya special hanya karna saya Elisa Ananda Dewantara!"
Kedua guru itu pun terdiam, dan tidak ingin mengatakan apapun lagi kepada Elisa, takutnya nanti masalahnya jadi tambah panjang.
Sedangkan murid baru itu, sedari tadi ia sudah memerhatikan Elisa sejak masuk ke kelas itu.
"Dewantara? Si pembawa sial itu ganti nama?" Batin murid itu.
"Silahkan perkenalkan nama kamu." titah Bu Rere yang langsung membuyarkan lamunan Elio.
"Kenalin, nama Gue Elio Davies Megantara, panggil aja Lio. " ucap Elio memperkenalkan dirinya.
"Sekarang kamu duduk di sana ya, Elio, di samping Raffino." titah Bu Rere.
Raffino yang mendengar namanya di sebut pun langsung menoleh ke arah Bu Rere.
"Loh bu, kok sama saya sih, di samping Nazel kan bisa. Nanti kalau ayang Michelle udah masuk sekolah, dia duduk di mana dong?" Tanya Raffino dengan raut wajahnya yang sok menyedihkan.
"Fino, jangan membantah!" Tegas Bu Rere, dan Raffino pun hanya bisa pasrah.
Oh iya, Jadi yang di sebut 'ayang Michelle' oleh Raffino itu adalah seorang gadis keturunan bule yang menjadi gebetan Raffino saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Roman pour AdolescentsMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...