46. Perhatian Tipis

1.3K 53 2
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Pagi ini, kelas Elisa di kosongkan untuk mata pelajaran pertama, karena gurunya di kabarkan sedang ada kesibukan lain. Jadilah pagi ini Ibu Patmi yang masuk ke dalam kelas itu untuk mengisi waktu kosong.

"Selamat pagi, anak-anak, " Sapa Bu Patmi yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas itu.

Semua murid terlihat kecewa dengan kedatangan Bu Patmi. Si guru killer yang di kenal seantero sekolah. Niat mereka yang ingin menikmati jam kosong pagi itu harus di kubur dalam-dalam, sebab kedatangan Bu Patmi.

"Berhubung Bu Aiss sedang ada kesibukan. Jadi untuk sementara, Ibu yang akan menggantikan beliau, " Ucap Bu Patmi yang hanya di balas anggukan kecil dari beberapa murid di kelas itu.

Bu Patmi berjalan ke meja guru, dan duduk di sana. Ia meletakkan beberapa lembar kertas di atas meja guru.

"Ohiya, ini adalah kertas hasil ulangan kalian yang dititipkan Bu Aiss kepada saya untuk dibagikan kekalian." Ucap Bu Patmi.

"Semua yang mengikuti ujian siapa aja? Apa semuanya?" Tanya Bu Patmi

Gadis Berhijab bernama Fatim itu berdiri dari duduknya. Gadis itu lalu menyebutkan satu persatu nama teman sekelasnya yang ikut mengikuti ulangan harian yang ada. Setelah selesai, Fatim kembali duduk dan Bu Patmi mengangguk paham.

"Yang tadi namanya di sebut sama Fatim, bisa maju ke depan untuk mengambil kertas hasil ulangan kalian." Ucap Bu Patmi.

Murid-murid yang bersangkutan langsung maju untuk mengambil selembar kertas itu. Sekarang semuanya kembali duduk, tapi masih ada sisa satu kertas lagi. Bu Patmi bingung, milik siapa ini? Setaunya, ia membawa kertas yang jumlahnya pas dan tidak lebih juga tidak kurang.

"Tersisa satu, ada yang belum ambil?" Tanya Bu Patmi.

Sisil, gadis berkaca mata bulat itu mengangkat tangannya, hingga atensi Bu Patmi tertuju padanya. "Elisa bu, dia belum ngambil, " Ucap Sisil.

Bu Patmi melihat ke arah Elisa. Di sana Elisa nampak tertidur pulas sambil menyembunyikan wajahnya di kedua lipatan tangannya. Guru itu maju melangkahkan kakinya mendekat ke arah di mana Elisa duduk.

"Elisa, kamu–" Ucapan Bu Patmi terpotong, kala ia mendengar suara ringisan yang sudah pasti berasal dari Elisa.

"Elisa, kamu kenapa, nak?" Tanya Bu Patmi lembut, lalu menyentuh punggung Elisa. Elisa tak mengubris ucapan Bu Patmi, ia justru malah semakin meringis memegangi perutnya yang terasa keram.

"Elisa..." Panggil Bu Patmi.

"Keram, Bu. Perut saya keram, " Ucap Elisa.

"Ibu antar ke UKS Ya, " Ajak Bu Patmi dan langsung di turuti oleh Elisa.

Elisa di bawa oleh Bu Patmi untuk menuju ke UKS yang terletak lumayan jauh dari kelas Elisa. Sepanjang perjalanan menuju UKS, Elisa tak henti-hentinya terus mengeluh kesaktian.

"Sakit banget, Bu perut saya. Biasanya juga ga gini banget sakitnya, " Keluh Elisa.

"Biasanya? Kamu sering sakit perut begini emangnya?" Tanya Bu Patmi dan di angguki Elisa.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang