27. Elisa Hilang

2K 73 0
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Elisa, Gavino, Reffano dan Raffino. Keempat Remaja itu terlihat berjalan bersama di sebuah tempat wisata di malam hari. Tempat wisata itu berhadapan langsung dengan pantai yang menambah kesan indahnya.

"Jarang-jarang kita jalan berempat kayak gini." Celetuk Elisa yang nampak begitu menikmati angin malam di tepi pantai.

"Bukan jarang, El. Tapi emang baru kali ini." Imbuh Raffino.

Elisa mengangguk samar, ia lalu mengalihkan pandangnya pada anak-anak yang sedang bermain bola ditepi pantai dengan tawa yang begitu bahagia. Elisa jadi tersenyum melihat hal itu.

"Mau makan?" Tanya Gavino tiba-tiba.

Elisa menoleh kearah Gavino, menatap pemuda itu dengan sedikit mendongak karena tinggi badan Gavino jauh lebih tinggi darinya. Gadis cantik itu lalu mengangguk mengiyakan ucapan Gavino barusan.

"Tunggu disini sama mereka." Ucap Gavino dan Elisa kembali mengangguk.

"Gue ikut, Gav." Reffano berucap dan menyusul Gavino yang sudah pergi lebih dulu dari sana.

Sekarang Elisa hanya bersama Raffino. Kedua putri hawa dan putra adam itu saling melemparkan tatapan sengit satu sama lain. Itulah mereka, tidak pernah bisa akur kalau di tinggal berdua.

"Kenapa lo liat-liat gue?!" Sinis Elisa dengan mata yang memicing.

"Lah lo yang kenapa? Liat-liat gue! Gue tau gue ganteng, tapi gausah di liat gitu juga kali." Ujar Raffino dengan percaya dirinya.

"Kepedean banget anjer! Gantengan juga Fano daripada lo!" Balas Elisa tidak mau kalah.

"Gue sama abang gue kembar ya su!" Ucap Raffino menggebu-gebu.

Mereka saling menatap sinis seakan-akan sebentar lagi mereka akan saling memukul.

"Bacot lo Fino jelek!" Maki Elisa lalu pergi darisana.

Raffino membulatkan matanya saat melihat Elisa pergi menjauh darinya. Rasanya ia ingin menjambak rambut gadis menyebalkan itu. Tapi apalah daya, rasa sayangnya lebih besar daripada rasa kesalnya pada Elisa.

"Jangan jauh-jauh!" Teriak Raffino dan malah mendapatkan acungan jari tengah dari Elisa.

"Hilang, mampus lo!" Maki Raffino.

Pemuda itu memilih untuk duduk di atas pasir sambil mengawasi Elisa dari kejauhan yang nampak asik bermain bola dengan anak-anak di sana. Sedetik kekaguman Raffino tunjukan pada adik sepupunya itu.

"Cantik banget adek gue." Gumam Raffino tanpa sadar sambil tersenyum.

Bruk!

Raffino berbalik kebelakang dengan kaget karena melihat seorang perempuan terjatuh akibat tersandung oleh batu. Dengan sigap Raffino membantu perempuan itu.

"Anjirrrr rejeki inimah! Bisa pegang cewek bohay, ahak!" Batin Raffino dengan senyuman mesumnya sambil memandangi dada perempuan itu yang nampak wah!.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang