Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
"Selamat pagi Mama, kak Jo." Sapa Axel yang berjalan ke arah Devia yang sedang memasak dan langsung memeluknya tak lupa mengecup pipi wanita itu.
"Good morning too sayang." Balas Devia lalu tersenyum.
"Mama tumben masaknya banyak gitu, Papa kan lagi perjalanan bisnis." Tanya Axel penasaran.
Devia tersenyum, sambil berjalan dan dan membawa makanan yang sudah jadi ke meja makan, wanita itu menjawab pertanyaan Axel.
"Buat bekal kalian sekalian." Jawabnya.
Axel tersenyum sumringah lalu turut membantu Devia menyiapkan makanan di meja makan. Sedangkan Jovian lebih memilih duduk di kursi meja makan, bergabung dengan Elio yang sedari tadi hanya sibuk bermain ponsel.
Karena semuanya sudah siap di meja makan, Axel juga Devia turut bergabung ke meja makan untuk sama-sama sarapan. Jovian, Elio, dan Axel sekarang sudah sibuk dengan makanan mereka masing-masing, tapi tidak dengan Devia yang sibuk menyiapkan bekal untuk mereka bertiga.
"Loh, kok Mama buat empat bekal. Satunya buat siapa?" Tanya Axel.
Devia tidak langsung menjawab, melainkan ia melirik Elio terlebih dahulu yang sekarang menatapnya heran. Tapi hanya sebentar, setelahnya Elio langsung acuh dan kembali makan dengan tenang.
"Mama buat juga untuk Elisa." Jawab Devia pada akhirnya.
Brak!
"Lio berangkat duluan." Tukas Pemuda itu segera beranjak dari sana.
"Li! Itu makanan kamu belum habis loh." Ucap Devia setengah berteriak.
"Udah kenyang." Balas Elio tanpa menoleh kebelakang.
"Tapi bekal kamu belum kamu ambil, sayang." Ucap Devia namun sudah tidak mendapatkan respon dari Elio.
"Biar Jo aja yang bawa." Ucap Jovian mengelus punggung tangan Mamanya.
Devia hanya menghela nafasnya pelan, lalu kembali menyiapkan bekal itu untuk anak anaknya. Tidak Devia sadari, kalau gadis yang duduk di sampingnya sejak tadi sudah mengeram marah dan mengepalkan tangannya kuat.
"Ga bisa di biarin! Mama udah mulai luluh sama si hama itu." Ucapnya kesal dalam hati.
"Kenapa, Cel?"
Suara Jovian berhasil menyadarkan Axel dari lamunannya yang sejak tadi ternyata tanpa ia sadari ia telah menatap tajam Devia. Gadis berparas lucu nan cantik itu tersenyum paksa lalu menggeleng pelan.
"Gapapa kok kak, hehe." Elaknya.
"Serius? Muka kamu merah gitu, kamu sakit ka?" Tanya Jovian.
Axel menggeleng cepat. "Eng-enggak! Ga sakit kok." Jawabnya tergagap.
Jovian menatap Axel penuh selidik, lalu setelah mengangkat bahunya acuh. Pemuda tampan itu kembali melihat ke arah perempuan yang paling ia sayangi di seluruh alam semesta itu.
"Jovian bantu ya, Ma." Ucapnya.
"No! Gausah, sayang. Ini tu dikit lagi siap kok." Tolak Devia.
Jovian hanya menurut, dan hanya butuh sekitar tiga menit saja, empat kotak bekal telah siap. Devia memasukkan kotak bekal itu ke masing-masing tas bekal, lalu memberikannya pada Axel dan Jovian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Teen FictionMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...