Tentang Elisa
.
.
.Typo Bertebaran ⚠⚠
Disebuah ruangan yang dominan warna putih, terdapat dua orang perempuan yang sedang bercakap-cakap. Yang satunya duduk di atas ranjang, yang satunya lagi berdiri disisi ranjang.
"Ayok, makan dulu, sayang... Ini udah siang loh, kamu belum makan apapun dari tadi pagi." Devia berucap pelan, karena sudah lelah sejak tadi terus berusaha membuat Axel agar ingin makan.
"Acel ga laper, Ma." Tolak Axel sembari mendorong sendok yang di pegang Devia untuk menjauh.
Devia menghela napasnya pelan, lalu menaruh kembali mangkok berisi bubur itu pada nakas. Ia lalu mengambil satu buah apel lalu di kupas dan potong menjadi beberapa bagian.
"Makan buah aja, Ya? Abis itu minum obat." Ucap Devia, dan langsung du angguki oleh Axel.
Axel mengambil satu potong buah apel dari piring yang dipegang oleh Devia. Gadis itu lalu memakannya dengan pelan.
"Ma, Acel mau jus jambu." Ucap Axel tiba-tiba.
"Tapi disini kan ga ada jus jambu, sayang." Balas Devia.
"Kan bisa beli dibawah, Ma. Boleh, kan?" Devia mengangguk dan hal itu membuat Axel tersenyum.
"Yasudah, tunggu disini, Ya. Mama kebawah dulu buat beli jus Jambunya." Ucap Devia kemudian pergi dari ruang rawat itu.
Begitu punggung Devia sudah tidak terlihat lagi, Axel segera mengambil ponselnya yang berada di atas nakas. Kedua ibu jarinya bermain dengan lincah di atas layar kaca itu, mendial kontak demi kontak untuk menemukan kontak yang ia cari. Begitu menemukannya, Axel segera menekan tanda telepon.
"Ada perkembangan?" Tanya Axel begitu sambungan telepon nya terhubung.
"Sejauh ini, belum ada. Karena—"
"Apa! Lo bilang belum ada? Lo gila ya! Gue rela masuk rumah sakit, dan lo ga ada usahanya sama sekali?!" Ujar Axel kesal.
"Ya makanya sabar dulu! Dengerin penjelasan gue, bangsat!"
"Yaudah buruan!"
"Gue sulit deketin Elisa, karena ada cowok yang lebih dulu deketin tu cewek. Dan di setiap kali gue mau ambil kesempatan, pasti dia yang datang duluan."
"Ya makanya usaha, dongo! Gue udah ngorbanin kaki gue, tapi lo ga ada usaha sama sekali buat ngelancarin rencana kita." Maki Axel. Pasalnya ia sangat kesal dengan orang itu karena sama sekali tidak ada usaha sedikitpun.
"Ya gue juga udah usaha! Bisa ga sih, lo sabar dikit!"
"Gue gamau tau, pokoknya lo harus segera deketin Elisa, buat dia percaya sama lo apapun itu caranya! Setelah gue keluar dari rumah sakit, kita mulai pokok rencana kita buat nyingkirin hama itu." Ucap Axel dengan menekankan setiap kata yang ia ucapkan.
"Oh iya, siapa cowok yang lo bilang deketin Elisa? Biar gue singkirin dia!"
"Dia—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
JugendliteraturMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...