Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Suara dentingan antara sendok dan garpu dengan piring, terdengar samar di antara keheningan yang melanda di meja makan. Elisa duduk berdiam diri di kursi meja makan tanpa berniat untuk memakan sarapannya. Entah ada apa dengan gadis itu, sejak tadi ia tidak mau berbicara apalagi makan.
"Kenapa, El?" Tanya Sarendra.
Elisa hanya melihat sekilas kearah Sarendra, lalu setelahnya kembali diam tanpa berniat mengucapkan sepatah katapun. Berkali-kali ia menghela nafasnya malas, sambil sesekali menggerutu tidak jelas.
"Aku gamau sekolah hari ini!" Ujar Elisa.
"Berangkat sama gue, mau?" Tanya Gavino yang sudah berdiri dari duduknya.
"Gamau! Gue gamau sekolah!" Bantah Elisa.
Sarendra menghela nafasnya pelan, lalu meminum secangkir kopi di hadapannya. "Yaudah kalau gamau gapapa."
"Sekolah!" Tekan Gavino. "Mau jalan sendiri, atau gue gendong?" Tanyanya yang membuat bulu kuduk Elisa merinding.
Mau tidak mau, akhirnya Elisa memilih untuk pergi kesekolah bersama Gavino. Gadis cantik itu berdiri dari duduknya dan menyusul Gavino setelah berpamitan pada Ayahnya.
"El berangkat dulu ya, Ayah." Kata Elisa yang di angguki oleh Sarendra.
"Hati-hati di jalan ya, sayang." Ucap Sarendra.
⬤⬤⬤⬤
Dalam perjalanan pergi ke sekolah dengan mengendarai motor. Gavino maupun Elisa sama-sama terdiam dan terlarut dalam pikiran mereka masing-masing. Entah Elisa yang sedang memikirkan apa, tapi raut wajah khawatirnya begitu kentara.
"Mau permen?" Tanya Gavino memecah keheningan. Ia tau, obat dari kekhawatiran Elisa adalah permen.
Elisa menegakkan tubuhnya yang semula bersandar pada punggung Gavino sambil memeluk pemuda itu.
"Mau." Jawab Elisa tanpa pikir panjang.
Gavino menganggukkan kepalanya, lalu menepikan motornya ke arah minimarket yang terletak tepat di pinggir jalan. Pemuda itu turun dari motornya dan melepaskan helem fullface miliknya lalu di berikan pada Elisa yang masih setia duduk di atas motor.
"Pegang. Tunggu bentar ya." Ucap pemuda itu lalu langsung pergi dari sana untuk masuk ke dalam minimarket guna membeli permen untuk Elisa.
Tak lama setelahnya Gavino kembali dengan dengan membawa susu kotak rasa coklat dan roti, tak lupa juga dengan permen yang di inginkan Elisa. Gavino memberikan Elisa susu dan juga roti itu.
"Ambil, nanti sarapan di sekolah pakai ini." Ucapnya. Karena memang Elisa belum sempat sarapan tadi.
"Permen gue mana?" Tanya Elisa begitu menerima roti dan susu yang diberikan oleh Gavino.
Gavino merogoh saku celana sekolahnya, dan mengeluarkan peremen lolipop rasa mangga. Ia membuka lebih dulu plastik yang membungkus permen itu, lalu memberikannya pada Elisa. Elisa dengan reflek membuka mulutnya, Gavino pun tentu saja mengerti dan memasukkan permen itu ke dalam mulut Elisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Подростковая литератураMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...