Bab 5. Mimpi buruk

4K 175 2
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Langit sudah meredup, ia yang tadi berwarna biru dengan berhiaskan awan putih, kini berubah menghitam dengan kilatan cahaya bulan dan bintang. Tepat pada pukul sembilan malam. Saat ini Elisa dan juga si kembar tengah sibuk menonton sebuah drama di layar TV sambil mengemil.

Meskipun Elisa belum cukup satu hari satu malam di rumah itu, dan ia juga mengenal si kembar di rumah itu, tapi ia sudah terlihat sangat akrab sekali dengan si kembar. Entah karna Elisa yang pandai bergaul, atau sebaliknya. Intinya mereka terlihat sangat lah akrab seperti teman lama.

Posisi Elisa saat ini tengah duduk di tengah, di antara kedua Pemuda itu sambil memangku toples besar merisi camilan.

"El, kira kira bentar si cowoknya itu nyesel ga yah?" tanya Raffino di tengah-tengah sibuknya mereka menonton.

"Ya mana aku tau! Aku aja baru pertama kali nonton nih drama kok." jawab Elisa tanpa mengalihkan pandangan nya dari layar lebar di hadapannya itu.

"Tapi gue yakin sih, pasti nanti cowok nya itu nyesel!" ucap Raffino gereget sendiri.

Elisa dan Reffano saling mengangguk dan kembali fokus menonton sambil terus menyuapkan camilan masuk ke dalam mulut mereka.

"Lagi pada ngapain nih? Seru banget keliatan nya. " Ketiganya berbalik dan mendapati Sarendra tengah berjalan ke arah mereka.

"Eh, Ayah, dari mana aja? Tadi El cariin." tanya Elisa balik.

"Tadi ada urusan mendadak, sayang." Sarendra mengacak rambut Elisa gemas.

"Ayah mau ngomong sama kamu, boleh ga?" tanya Sarendra dan di balas anggukan oleh Elisa.

Sarendra kemudian ikut duduk di sana di sofa singel yang ada di sana.

"Jadi.... Ayah udah daftarin kamu ke sekolah baru. Kamu kembali sekolah kan?" ucap Sarendra to the point.

"Sekolah?" tanya Elisa.

"Iya, kamu mau kan?"

Elisa terdiam tak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.

TINHGG!

Telinga Elisa seketika berdenging begitu nyaring. Ia memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sakit. Putaran kilasan masalalunya berputar bak kaset rusak di kepalanya.

"Dasar sok polos!"

"Lo itu ga pantes sekolah di sini! Dasar lemah!"

"Pergi aja lo!"

Bugh! Bugh! Plak!

"Lo itu ga pantes idup!"

"Lo itu cocok nya di bully, bukan jadi teman!"

"Hahahahahahahaha!"


Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang