Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
"Lepasin gue, Axelia bangsat! Lepasin!" Ucap Elisa jengah, namun masih dengan intonasi suara yang rendah namun menusuk.
"Gue ga sebaik yang lo kira, Elisa...."
BRAK!!
"AAAAAAAAAA!"
Jeritan murid-murid di sekitar menggema di seluruh lorong gedung itu. Axelia, gadis ular jelmaan iblis itu membuat dirinya sendiri terjatuh dengan keras dari atas tangga dan membuat seakan-akan Elisa yang mendorongnya.
Elisa menganga tidak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya. Axel terbaring dengan darah yang mengucur deras dari kepalanya, sementara semua orang menatap benci dirinya.
"Eng-enggak! Dia jatuh sendiri." Elisa berusaha meyakinkan.
Tidak ada yang peduli, mereka hanya sibuk mengerumuni Axel yang sekarang tengah setengah sadar disana. Beragam cacian dan makian Elisa Terima dari para murid-murid.
"Kan, apa juga gue bilang! Elisa itu emang jahat."
"Padahal tadi gue liat Axel meluk Elisa tapi Elisa malah dorong Axel."
"Benar-benar jahat sih, berhati iblis."
"Tampang doang cantik, tapi berhati busuk!"
"Laporin kepolisi aja dia!"
"Iya laporin, biar membusuk di penjara."
Elisa semakin terpojok, ia hanya bisa diam dengan tatapan tajam dan mata yang memerah menahan tangis. Semua orang membencinya. Tiba-tiba sebuah tangan menariknya mundur dengan kasar, hingga ia nyaris terjatuh.
"Lo-LO APAIN ADEK GUE?!" Teriak Jovian Marah. Urat di leher pemuda itu nampak kentara dan wajahnya memerah, menandakan ia sangatlah marah.
"Di-dia jatuh sendiri...." Lirihnya.
Jovian menggeram marah, pemuda itu mencengkram kuat kedua bahu Elisa hingga gadis itu meringis kesakitan. Elisa hanya bisa pasrah, dan detik berikutnya air matanya luruh membasahi kedua pipinya.
"Apa ni? Ada konser ka? Rame banget." Celetuk seorang pemuda yang baru saja datang bersama dua orang pemuda lainnya.
Raffino, pemuda itu adalah Raffino yang datang bersama Reffano dan Gavino setelah mendapat kabar dari salah satu murid kalau Elisa terkena masalah di gedung kelas reguler.
Mendengar suara Raffino, Elisa langsung beralih melihat ketiga pemuda itu. Sedangkan pemuda itu dibuat kaget dengan keadaan Axel yang tidak sadarkan diri dengan kepala yang berdarah. Mata Elisa dan mata elang milik Gavino bertemu, namun Gavino langsung memutuskannya dan pergi dari sana begitu saja.
"Fano, Fino...." Panggil Elisa dengan nada lirih. Namun yang membuat Elisa sangat sangat kecewa, dua pemuda itu juga turut mengabaikannya dan langsung pergi dari sana.
"Reffano! Raffino!"
Kedua pemuda berhenti saat Elisa memanggil nama mereka dengan lantang. Keduanya berbalik dan berjalan menghampiri Elisa yang masih di hadang oleh tubuh tegap Jovian.
"Bukan gue yang dorong, di-dia buat dirinya sendiri ja-jatuh." Jelasnya dengan suara yang tersengal karena masih menangis.
Reffano menghela nafasnya pelan. "Kita tau, Axel itu memang jahat. Tapi ga mungkin Axel sampai segila itu untuk buat dirinya sendiri jatuh sampai separah itu." Ucap Reffano.
![](https://img.wattpad.com/cover/335690928-288-k184715.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Fiksi RemajaMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. Cerita ini sudah ada di Shopee, jika berkenan membaca versi cetaknya bisa langsung cek Shopee. Jika ga ketemu di Shopee, bisa langsung DM...