Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Hari kamis, hari ini Elisa nampak sedang ber siap-siap untuk kembali pergi kesekolah setelah kemarin membolos karena merasa lelah dan malas. Ia terlihat merapikan seragamnya dan juga mengikat rambutnya dengan rapih. Merasa sudah selesai, Elisa pun mengambil tas dan juga ponselnya lalu pergi keluar kamar.
Sesampainya di meja makan, Elisa lalu langsung duduk di samping Gavino. Pagi ini mereka hanya sarapan ber empat, karna Sarendra sedang tak ada di rumah. Sejak tadi malam pria itu belum juga kembali dari kantornya. Elisa memaklumi itu, karena Ayahnya memang sangat sibuk.
"Berangkat bareng Eden atau pakai motor?" Tanya Gavino memecahkan keheningan di antara mereka berempat.
"Pake motor aja deh. Gue pengen cobain tu motor." Jawab Elisa. Gavino dan si kembar sama-sama mengangguk.
Elisa memang sengaja ingin mengendarai motor ke sekolah, karena mumpung Ayahnya sedang tidak dirumah dan ketiga kakak sepupunya tidak melarangnya mengendarai motor ke sekolah. Motor itu ia dapatkan dari Reffano, yang meminjamkannya karena motor itu baru saja datang dari Inggris, di kirim langsung oleh Ayah dan Ibunya sikembar.
Jika bertanya apakah Elisa bisa mengendarai motor? Jawabannya bisa, namun gadis itu masih amatir dalam mengendarai motor besar. Tapi apa boleh buat, mereka tidak bisa menolak keinginan Elisa. Jadinya mereka biarkan saja, selagi Elisa berada dalam pengawasan mereka.
"Nanti kita gausah lewat jalan besar, soalnya banyak kendaraan." Ucap Reffano dan langsung di angguki oleh Elisa.
Selesai sarapan, ke empat remaja itu akhirnya memilih untuk segera pergi ke sekolah. Mereka masing-masing menggunakan motor mereka, terkecuali dengan Reffano yang mengendarai mobil. Mereka membiarkan Elisa yang di depan karna jujur mereka cukup khawatir melihat Elisa mengendarai motor sendiri.
Setelah melihat Elisa yang berhasil mengendarai motornya dengan mulus, barulah ketiga remaja laki-laki itu menyusul. Raffino menyamakan laju motornya dengan motor Elisa.
"Wahh! Jago juga lo El. Gue pikir lo ga bisa bawa motor anjer." Puji Raffino.
Elisa tersenyum. "Kan gue bilang juga apa. Gue bisa!" Balas Elisa lalu mempercepat laju motornya.
Di belakang, Gavino tersenyum miring Melihat Elisa. "Dasar Elisa.." Gumamnya pelan.
Sekitar 10 menit menempuh perjalanan ke sekolah, akhirnya mereka sudah tiba. Parkiran nampak begitu ramai, di tambah lagi dengan ke empat remaja yang masuk dengan motor mereka. Murid-murid yang ada di sana menatap kagum ke arah Elisa yang menggunakan motor besarnya yang berwarna hitam.
"Gilak! Itu Elisa?! Aaaa anjirr! Keren banget sumpah, "
"Elisa cakep banget, di tambah lagi pakai motor itu... Uuu! Gue yang cewek aja demen sama dia, "
"Cih! Gitu doang udah disukain. Paling tu cewek mau caper doang! Dasar haus validasi!"
"Gue ga pernah tau, kalau ternyata Elisa jago bawa motor gede, "
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Novela JuvenilMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...