16. Handsome bodyguard!!

2.7K 104 0
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu kamar Elisa terdengar. Elisa yang tengah sibuk merapikan seragamnya pun teralih kan,dan melihat ke arah pintu ber cat cream itu. Hari ini adalah hari pertama Elisa kembali bersekolah Lavender high School di mana Elisa juga pernah menempuh pendidikannya satu tahun silam, walaupun tak lama..

"Non Elisa, di cariin Tuan. Katanya ada yang penting." Suara seorang perempuan terdengar dari luar kamar.

Elisa tak membalasnya, ia hanya mengambil tas serta ponselnya, kemudian pergi keluar kamar. Elisa menuruni anak tangga satu persatu, dan kini sampai lah dia di ruang tengah. Gadis itu bingung, mengapa ketiga sepupunya tak ada di sana, tapi justru malah satu orang laki-laki berkacamata dengan kemeja putih lengan panjang yang di gulung hingga siku, di padukan dengan celana bahan berwarna hitam.

Tidak, dia sepertinya bukan rekan kerja Ayahnya, melainkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak, dia sepertinya bukan rekan kerja Ayahnya, melainkan... Bodyguard maybe?. Elisa tidak tau pasti akan hal itu. Karna cara berpakaian laki-laki itu sangat berbeda dengan orang-orang kantoran yang selalu berpenampilan sangat rapih. Tapi laki-laki di hadapannya ini justru berpenampilan biasa saja.

"Morning, Dad.." sapa Elisa.

"Morning sayang. " balas Sarendra.

"who is he, daddy?" tanya Elisa pada Ayahnya.

"Ah iya, Ayah hampir lupa. Kenalin dia Eden, dia ini bodyguard serta asisten pribadi kamu. " ucap Sarendra memperkenalkan Eden.

"Oooh... Eden yah. Umurnya berapaan Om?" tanya Elisa.

Mendengar kata 'om' yang di lontarkan oleh Elisa, membuat Eden sedikit tercengang, tapi setelahnya ia kembali mengatur ekspresinya.

"Tidak usah panggil saya Om, panggil nama saja, saya masih muda." ucap Eden.

"Tau kok, kalau anda ini masih muda, soalnya ganteng banget seperti mafia yang di tiktok." Balas Elisa di sertai dengan senyuman jahilnya.

Eden bergidik ngeri saat melihat senyuman jahil yang menurutnya menyeramkan sampai membuat dirinya merinding. Elisa yang melihat itu jadi tertawa hingga membuat Eden menjadi bingung. Sedangkan Sarendra yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng kepala. Selagi anaknya bahagia, kenapa harus ia larang, kan?.

"Santai... Btw gue panggil nam aja kan, ya?" Tanyanya dan di angguki oleh Eden.

"Oke, Nama. Sekarang kita berangkat." ucap Elisa dengan entengnya.

Eden semakin di buat tercengang dengan Elisa. Ia tetap berusaha sabar dan tidak boleh emosi menghadapi Elisa, lagi pula ia sudah di beri tahu sebelumnya oleh Sarendra, kalau Elisa ini sangat penuh oleh kejutan, sikapnya bisa berubah kapan saja, bahkan cara bicaranya pun begitu.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang