Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Seperti biasanya, hari ini Elisa di antar oleh Eden ke sekolahnya. Hari ini hujan, maka dari itu Eden keluar lebih dulu dari dalam mobil dengan membawa payung, baru membukakan Elisa pintu mobil. Elisa tersenyum singkat pada Eden, lalu melangkahkan kakinya keluar mobil.
"Hati-hati, jalannya licin." Cegah Eden saat Elisa mulai merajut langkahnya menuju gedung sekolah.
"Pegangin kalau gitu." Balas Elisa. Eden langsung mengangguk, lalu mengulurkan tangannya, agar Elisa bisa berpegangan pada tangannya.
Puluhan pasang mata Elisa abaikan di sana. Elisa paham betul, yang melihatnya itu bukanlah murid dari sekolahnya, melainkan murid sekolah lain. Terbukti, karena seragam sekolahnya dengan mereka berbeda.
Hari ini memang ada pertandingan bola basket antara sekolahnya dengan sekolah lain, dan Lavender High School lah yang menjadi tuan rumah.
"Mereka dari sekolah lain, ya?" Tanya Eden memecah keheningan di tengah gerimis hujan.
"Hm. Hari ini pertandingan basket." Jawab Elisa.
Keheningan kembali tercipta, hanya ada suara gemercik hujan dan suara murid yang berlalu lalang di sekitar mereka. Hingga, atensi Elisa teralihkan pada seorang murid laki-laki dengan perawakan khas orang Eropa, melintas tak jauh dari tempat ia berdiri.
Senyum indah, terbit di belahan bibir Elisa. Ia mengangkat tangannya dan melambai sambil memanggil nama murid itu.
"Lucas!" Panggilnya.
Lucas dengan payung biru yang di kenakannya berbalik mencari suara yang memanggil namanya. Hingga akhirnya ia tersenyum saat melihat Elisa yang kini juga tersenyum ke arahnya.
"Eden, gue sama Lucas aja, ya." Ucap Elisa, lalu langsung berlari menerobos hujan, meninggalkan Eden untuk pergi bersama Lucas.
"Elisa, Hati-hati! Jangan sampai jatuh." Ucap Eden setengah berteriak. Elisa berbalik lalu menunjukkan jarinya seolah berkata 'oke' pada Eden.
Eden lalu mengangguk, lalu melihat Elisa pergi dan sampai di gedung sekolah dengan selamat bersama dengan Lucas. Barulah Eden bisa pergi dari sana.
Kembali ke Elisa, si gadis bersurai pendek dengan berjuta pesonanya. Kini gadis itu tengah berjalan berdua bersama Lucas di iringi dengan obrolan ringan yang membuat keheningan kian tidak tercipta.
"Kalau boleh tau, lo di kelas mana?" Tanya Elisa.
Lucas berdeham pelan guna menghilangkan rasa canggungnya. Hal itu membuat Elisa jadi tersenyum sendiri. Menurutnya Lucas itu lucu haha.
"Aku ada di kelas reguler, sebelas bahasa dua." Lucas menjawab sembari tersenyum kaku. Elisa tentu memahami hal itu. Ayolah, Elisa tidak sebodoh itu, sehingga ia tidak tau kalau saat ini Lucas tengah di selimuti rasa canggung.
Gadis bersurai pendek itu, kian mendekatkan dirinya pada pemuda tampan di sampingnya. Dengan gerakan cepat, ia langsung merangkul pundak Lucas di sertai dengan tawanya.
"Lo jangan canggung gitu dong sama gue. Gue kan udah bilang, anggap gue temen lo. Gue suka lo saat kita pertama kali ngobrol di perpustakaan kota waktu itu." Ucap Elisa.
Lucas mengangguk di sertai kekehan ringan. Tangan Lucas lalu bergerak untuk memindahkan tangan Elisa yang merangkul pundaknya.
"Kamu keliatan kesusahan gitu buat ngerangkul aku. Jadi aku lepas, gapapa kan?" Tanya Lucas hati-hati, takut jika Elisa merasa tersinggung karena ucapan Lucas mengarah ke kalau Elisa itu pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Roman pour AdolescentsMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...