Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Keesokan harinya, Elisa terlihat sedan berada di kamarnya. Ia duduk bersila di atas karpet berbulu dengan meja kecil serta laptop di hadapannya yang menayangkan sebuah drama kesukaannya. Menikmati hari pertamanya di negeri tercinta, setelah lama tinggal di negeri asing.
Tok... Tok... Tok...
Suara ketukan pintu terdengar. Elisa segera mem pause drama yang di tontonnya, kemudian segera berdiri dan berjalan ke arah pintu.
Cek lek...
Elisa membuka pintunya, dan dia tak mendapati seorang pun di luar kamarnya, hanya pemandangan gelap di seisi rumah besar itu.
"Siapa sih?" kesal Elisa.
Brak!
Elisa kembali masuk ke dalam kamar dan membanting pintu kamarnya dengan kasar karena kesal.
Tok... Tok... Tok...
"Ihhh! Siapa sih? Ganggu banget!" kesalnya menghentakkan kakinya kembali ke arah pintu dan membukanya.
Cek lek...
Elisa kembali membuka pintu kamarnya dengan kasar karena kesal, sebab waktu maraton drakornya terganggu.
"HAPPY BIRTHDAY ELISA....." Seru orang-orang yang berada di depan kamarnya.
"Selamat ulang tahun yang ke 17 anak ayah yang paling cantik." ucap Sarendra menyodorkan kue dengan lilin angka 17 yang menyala ke arah Elisa.
"Thankyouu ayah..." ucap Elisa langsung meniup lilin itu dan mengambil kue itu.
Elisa memberikan kue itu untuk di pegang oleh Raffino yang berdiri di samping Sarendra. Tanpa basa basi lagi, Elisa langsung menerjang Pria di hadapannya dengan pelukan. Sarendra pun langsung membalas pelukan anaknya itu.
"Sama sama, nak." balas Sarendra.
Elisa pun melerai pelukannya, kemudian beralih melihat satu persatu orang yang ada di sana. Atensinya kemudian teralihkan pada seorang pemuda bertubuh tinggi atletis dengan mata elangnya serta tatapannya yang tajam.
"Who are you?.." tanya Elisa pada pemuda itu yang tak lain adalah Gavino.
Gavino tak menjawabnya, ia justru bertingkah seakan-akan tak mendengar pertanyaan Elisa. Hal itu membuat Elisa kesal sendiri.
"Woi! Lo siapa? Gue baru pertama kali ngeliat lo." tanya Elisa dengan sedikit ngegas.
"Namanya Gavino, El. Dia sepupu kita juga." ucap Raffino.
"Gue ga tanya sama lo!" Cetus Elisa yang berhasil membuat Reffano menahan tawanya. Sedangkan Raffino sudah menampilkan raut wajah kesalnya.
"Saya pamit dulu, Om. Ada urusan yang belum selesai di kantor." Pamit Gavino dan langsung pergi dari sana.
Padahal sangat jelas di mata Sarendra jika Gavino tengah menghindari Elisa. Jelas, karna hari ini adalah hari libur, tak ada yang bekerja ataupun bersekolah di hari ini.
"Lah? Tuh orang anehh banget!" kesal Elisa dan langsung mengambil kembali kue ulang tahun yang di pegang oleh Raffino.
"Siniin cake gue!" ujar Elisa dan langsung merampas kue itu.
"Ayah, mau makan kuenya ga? Kalau ga buat aku semua aja yah" tanya Elisa pada Sarendra.
"Ga kok, kamu makan aja kalau mau, bareng sama si kembar. Kalo gitu ayah ke bawah dulu yah, mau nyusul Gavino." ucap Sarendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Teen FictionMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...