Tentang Elisa
Happy Reading
.
.⚠︎Typo bertebaran⚠︎
Jam 6.30 pagi
Elisa sudah siap dengan seragam sekolahnya. Tepat hari ini adalah genap dua pekan sudah ia bersekolah di Lavender high School.
Elisa memandangi diri nya di depan cermin dengan senyum indah di wajahnya. Rambutnya ia cepol dua hingga terlihat semakin cantik.
Merasa sudah siap, Elisa pun segera mengambil tas kuningnya yang berada di atas meja belajar dan langsung pergi keluar kamar untuk ikut sarapan bersama yang lain.
Sesampainya di ruang makan, Elisa tak lupa untuk menyapa Ayah dan juga si kembar dan Gavino. Setelahnya, seperti biasa ia langsung duduk di kursi meja makan itu.
"Kamu gapapa kan, El? kalo hari ini ke sekolah ga ada kita?" tanya Reffano.
Elisa menggeleng kan kepalanya. "Gapapa kok, lagian kan kalian juga punya kesibukan masing-masing. Lo berdua mau latihan basket di luar sekolah, terus Gavino mau ikut Ayah ke kantor buat bahas bisnis. Lagian gue juga gapapa kok, temen temen di sekolah juga pada baik kok sama gue." ungkap Elisa panjang lebar.
Sarendra yang duduk di samping Elisa pun tersenyum sambil mengelus puncak kepala Elisa.
"Pinter anak Ayah.... Kalo ada apa apa telpon Ayah aja yah, pasti Ayah akan selalu datang setiap kamu butuh. Oke?," Elisa menganggukkan kepalanya sebagai balasan.
"Yaudah, di makan gih buruan sarapannya, abis itu ke sekolah" titah Sarendra yang langsung di turuti oleh Elisa.
⬤⬤⬤⬤
Selesai sarapan, Elisa langsung berpamitan pada Ayahnya dan ketiga sepupunya. Gadis cantik itu pun segara berlarian ke luar rumah untuk segera berangkat ke sekolah.
"Ti ati El! Ntar lo jatuh kalo lari larian gitu." ucap Raffino sedikit meninggikan nada suaranya beberapa oktaf. Elisa tak membalas ucapan Raffino, karna memang ia sudah tak mendengarnya karna ia sudah di luar rumah.
Elisa pun segera masuk ke mobil yang akan mengantarkannya ke sekolah. Seperti biasa, pasti ada mobil lain yang ikut di belakang untuk mengawalnya pergi ke sekolah.
Jujur saja, Elisa merasa kalau hal itu terlalu berlebihan dan... Lebay. Tapi apalah daya, Elisa tak bisa menolak semua yang di berikan oleh Ayahnya yaitu Sarendra.
Beberapa menit berlalu, akhirnya Elisa pun telah sampai di sekolahnya. Dan seperti biasa, dia selalu menjadi pusat perhatian karna setiap harinya ia selalu di kawal untuk pergi ke sekolah.
Elisa turun dari mobil dan sebisa mungkin ia mengabaikan semua tatapan para murid lain. Ada yang menatapnya kagum, iri, dan juga ada yang menatap tak suka padanya.
Baru saja selangkah ia turun dari mobil, tiba-tiba ada yang datang menghampirinya. Seorang murid laki laki yang terlihat tampan.
"Pagi Elisa." sapanya, berniat mendekat ke arah Elisa. Tapi baru saja ia ingin memegang Elisa, tangannya langsung di tepis oleh salah satu bodyguard Elisa. Elisa melihat ke arah bodyguard nya itu, dan mengisyaratkan untuk tak menghalangi.
"Pagi juga..." balas Elisa tersenyum simpul.
"Lo kok bisa tau nama gue sih?" tanya Elisa, pasal nya ia benar-benar tak tau siapa cowok di hadapan nya ini.
"Yaelah, siapa sih yang gatau lo di sekolah ini." jawab Cowok itu.
"Btw kenalin nama gue Biru. Biru anderas." Cowok yang bernama Biru itu mengulurkan tangan nya dan langsung di balas oleh Elisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Elisa ✔ [TERBIT]
Подростковая литератураMENGANDUNG BANYAK SEKALI TYPO!!! Versi terbaru. Cerita ini alurnya berubah sedikit demi kepentingan penulis. . . Elisa. Seorang gadis yang hidup penuh dengan luka akibat kejadian yang menimpa keluarga nya beberapa tahu silam. Ia di benci oleh...