13. Elisa Comeback

3.1K 120 1
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Satu tahun kemudian.

Seorang wanita cantik tapi nampak sudah berumur sekitar tiga puluh tahunan itu terlihat sedang duduk merenung di dalam sebuah kamar yang tak terlalu besar. Tatapannya kosong, dan tangannya memegang sebuah bingkai foto yang memperlihatkan seorang gadis dengan seragam putih merah tengah tersenyum bersama seorang wanita yang tak lain adalah wanita yang saat ini memegang foto itu.

"Kamu di mana nak... Maafin Mama, Mama kangen sama kamu.." Lirih wanita itu yang kini sudah meneteskan cairan bening yang sedaritadi menggenang di pelupuk matanya.

"Besok ulang tahun kamu, kamu kapan pulangnya." lanjutnya lagi. Kini ia beralih memandangi foto itu.

"Mama kangen nak.... Kamu pergi kemana?.. Hiks..." ucapnya menangis terisak.

Tok... Tok... Tok...

Terdengar suara ketukan pintu. Mendengar suara ketukan itu, wanita itu pun segera menghapus air matanya dengan cepat, kemudian segera meletakkan foto itu kembali pada tempatnya.

Cek lek...

"Mama..." panggil seseorang yang membuka pintu kamar itu.

"Lio? Kamu ngapain di sini, nak?" tanya wanita itu seraya tersenyum. Senyum yang terkesan di paksakan.

"Mama nangis?.." tanyanya kemudian mendekati wanita itu. "Pasti nangisin Elisa lagi, kan, Ma?" tanyanya lagi.

Iya, wanita yang tadi menangis itu adalah Devia, ibu Elisa. Dan sekarang yang sedang bertanya pada Devia itu adalah Elio, kembarannya Elisa.

"Ma, Mama stop deh nangisin Elisa, berharap Elisa pulang. Bukannya Mama sendiri dulu yang bilang, kalau Elisa bukan anak Mama lagi? Dan satu lagi, Mama ga inget pas Elisa ngomong kalau kita ga akan nemuin dia lagi? Mama ingat kan?" Tanya Elio bertuntun.

"Mama, coba inget perlakuan Elisa, apa pantas Elisa di pertahankan di keluarga kita? Ga kan?" tanya Elio lagi.

Devia terdiam, kini ia kembali meneteskan air matanya yang tadi sudah mengering.

"Elio! Mau bagaimana pun dia itu adik kamu, anak Mama, darah daging Mama!" Tegas Devia.

"Sadar Mama! Elisa itu pembawa sial! Coba Mama lihat, semenjak kepergian Elisa, udah ga ada lagi kan kesialan yang menimpa keluarga kita?" tanya Elio.

Devia tak menjawabnya, ia justru langsung pergi dari sana meninggalkan anaknya itu.

"Maafin Elio, Ma..." gumam Elio kemudian ikut pergi meninggalkan kamar itu. Kamar yang dulunya di tempati Elisa.

Kamar itu tidak banyak berubah, Semuanya masih sama. Hanya saja, kamar itu keliatan lebih ke tempat yang menyeramkan. Karena banyak sarang Laba-laba yang berada di sudut ruangan dan debu dia tas meja juga cermin. Wajar, jika hal itu terjadi, karena setahun lamanya kamar itu tidak ada yang memasuki kecuali Devia yang hanya sekedar berkunjung untuk melepas rindu.

⬤⬤⬤⬤

"FANO,LO LAMA BANGET SIH, SIALAN!" Teriak Raffino dari ruang tengah.

"Bentar anjirr." Balas Reffano yang sudah berjalan turun, menuruni tangga.

"Udah kan? , sekarang kita berangkat ke bandara! Yuhuuu Elisa comeback!" Seru Raffino kegirangan.

Tidak buang-buang waktu lagi, akhirnya mereka segera berangkat menuju bandara dengan menggunakan mobil yang dikendarai oleh sopir yang bekerja di sana.

Tentang Elisa ✔ [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang