Masih dengan Mingyu yang kini melangkah lunglai, entah akan kemana.
Menemui Seokmin kah? Mengatakan semuanya? Menanyakan segalanya? Ia sangat yakin Seokmin mengetahui ini dirinya.
Namun semua terjadi, tanpa harus Mingyu mencari Seokmin. Seokmin yang ia pikir, bersembunyi beberapa waktu terakhir ini. Namun kembali ia bertanya, mengapa? Mengapa Seokmin tak mengatakan apapun? Tak mengabari kepulangannya pada siapapun?
Mata Mingyu tertuju pada sosok Seokmin yang tengah mengitari luasnya lapangan olahraga milik sekolah mereka.
Ya! Sekolahnya dan juga sekolah Seokmin. Sekolah Wonwoo juga. Haru menyapa wajahnya. Ia rasa, ia sudah tak sabar untuk segera mengatakan ini pada Seungcheol, sosok yang Mingyu tahu, satu-satunya orang yang paling merindukan Seokmin.
"Anak baru itu berkelahi dan dihukum mengitari 15 putaran lapangan ini!"
Mingyu menoleh pada siswi yang tengah saling berbisik. Seokmin berkelahi karena menolong Wonwoo. Mingyu mengetahuinya. Bukankah Wonwoo telah mengatakannya?
Namun ia rasa itu tidaklah baik. Sudah berapa putaran Seokmin berlari? Bahkan terik dari atas sana sama sekali tak membantu sepertinya. Bergegas ia hampiri Seokmin, dan menghentikan Seokmin yang tengah berlari.
"Berhentilah! Apa kau tak lelah?"
Seokmin mana peduli. Lagipula yang menentukan hukumannya adalah guru mereka, bukan Mingyu! Bagaimana mungkin ia bisa memerintah dengan mudah seperti itu?
"Hey!"
Seokmin tak mengindahkan teriakan Mingyu, dan mulai berlari kembali namun...
"Seokmin-ah!" teriakan Mingyu selanjutnya entah mengapa membuatnya berhenti.
Sebuah panggilan, terbalut nada yang sama dengan beberapa tahun yang lalu. Mingyu telah menyebut namanya. Ia hafal, dan memutuskan untuk menunggu, apa lagi yang akan Mingyu katakan?
Mingyu pun larut dalam ragunya. Beberapa kali ia meneguk ludahnya dengan sulit, saat dilihatnya Seokmin berhenti dan hanya diam di tempatnya, memunggunginya.
"Benarkah ini kau?"
Seokmin tertegun dibuatnya.
"Tentu kau tahu ini aku! Kau masih ingat padaku, kan? Aku Mingyu! Ini aku....."
Seokmin tetap tak menjawab, hingga menarik rasa kesal bagi Mingyu. "Jawab aku! Aku tahu ini kau, Lee Seokmin! Jangan menjadi pengecut seperti itu!"
Perlahan Seokmin berbalik, dan menatap wajah Mingyu. Wajahnya melembut dengan mata yang kian meredup.
"Kupikir kalian akan melupakanku.." ucapnya sambil menggigit bibirnya. Ia terlihat menahan tangisnya.
Mingyu bernafas lega. Itu adalah benar Lee Seokmin. Namun ia menangkap sesuatu yang lain dari sosok Seokmin kini.
"Kapan kau kembali, huh? Mengapa tak mengabari kami dan malah bersembunyi disini?" awalnya Mingyu menjadi senang namun, Seokmin memundurkan langkahnya.
"Untuk apa aku mengabari kalian? Untuk apa pula aku kembali. Kalian.."
"Apa yang kau bicarakan!"
"Wonwoo?"
Ah! Mingyu mengerti kemana arah pembicaraan Seokmin.
"Kau sudah tahu soal Wonwoo?" tanyanya namun Seokmin tak memberi jawaban pasti.
"Kalian baik-baik saja disini padahal aku...."
Seokmin tak peduli lagi. Ia mencoba mengabaikan segalanya dan kembali menjalankan hukumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGEUSIA ✔
Teen FictionBROTHERSHIP AREA Akan seperti apa di penghujung cerita nanti? Original Story by ®MinaHhaeElf